Warga di Sleman Dilatih Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

Dukung keberlanjutan lingkungan dan ekonomi

Yogyakarta, IDN Times - Pengolahan limbah menjadi suatu produk yang kembali bermanfaat, menjadi satu isu penting saat ini. Salah satunya limbah minyak jelantah yang menurut sebagian orang tidak bernilai, ternyata bisa diubah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai ekonomis.

Lilin aromaterapi menjadi produk yang semakin populer dalam dunia terapi dalam kesehatan holistik. Lilin aromaterapi dibuat dengan mencampurkan minyak esensial dengan lilin.

1. Manfaat lilin aromaterapi

Warga di Sleman Dilatih Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapiilustrasi lilin lavender (istockphoto.com/Almaje)

Lilin aromaterapi tidak hanya memberikan cahaya lembut, tetapi juga mengeluarkan aroma yang menyenangkan. Hal ini bisa menciptakan suasana yang menenangkan, menyegarkan, atau membantu meningkatkan konsentrasi.

Lilin aromaterapi dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, mengurangi kecemasan. Kemudian dapat membantu meningkatkan suasana hati, dan dapat menambah energi. Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan konsentrasi serta fokus.

2. Meningkatkan nilai ekonomi dari limbah

Warga di Sleman Dilatih Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapiilustrasi uang rupiah (unsplash.com/Mufid Majnun)

Melihat berbagai manfaat dan potensi yang ada, RA Yashinta Sekarwangi Mega mencoba mengajak masyarakat untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi di Bale Rakyat Yashinta, Maguwoharjo, Depok, Sleman, setiap akhir pekan. Kegiatan ini diarahkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomis, sekaligus membangkitkan potensi usaha mikro dan rumah tangga.

Perempuan berusia 27 tahun itu menyoroti pentingnya mendaur ulang limbah sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan, sembari menciptakan peluang ekonomi di tingkat mikro.

"Pemanfaatan limbah adalah langkah konkret menuju pembangunan berkelanjutan. Dengan melibatkan masyarakat dalam mengolah limbah, kita tidak hanya mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi," ujar Yashinta, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Dinkes Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Waspadai Leptospirosis

3. Bangun ekosistem yang berkelanjutan

Warga di Sleman Dilatih Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin AromaterapiRA Yashinta Sekarwangi Mega beri pelatihan mengolah limbah minyak jelantah jadi lilin aromaterapi. (Dok. Istimewa)

Kampanye pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga memberikan contoh nyata melalui transformasi minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Yashinta berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan memotivasi masyarakat untuk melihat limbah sebagai potensi yang dapat diubah menjadi peluang bisnis.

"Saya yakin bahwa dengan memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan limbah, kita dapat menciptakan lahirnya usaha mikro dan rumah tangga yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, tetapi juga menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja di tingkat lokal." ujar Yashinta yang juga merupakan alumni Hubungan Internasional Fisipol UGM ini.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program '50 Kraket' yang diinisiasi oleh Yashinta, sebagai contoh nyata dari komitmennya dalam memberdayakan ekonomi mikro jika terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah. Yashinta berencana untuk melanjutkan upaya serupa dengan melibatkan berbagai jenis limbah dan sektor ekonomi mikro yang berbeda.

Kampanye ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama memandang limbah sebagai peluang, bukan hanya sebagai masalah. Dengan demikian, dapat tercipta sebuah ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

Baca Juga: Hasil Penelitian CfDS: Misinformasi Krisis Iklim Tinggi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya