Walhi Jogja Kritik Sampah jadi RDF, Ini Tanggapan Pemkab Sleman

RDF jadi pilihan terbaik saat ini

Intinya Sih...

  • Walhi Yogyakarta kritisi pengelolaan sampah menjadi RDF di DIY yang dinilai tidak optimal.
  • Kepala DLH Sleman menyebut RDF sebagai pilihan terbaik saat ini dan tidak menimbulkan dampak perubahan iklim.
  • RDF dihasilkan dari sampah organik maupun anorganik, dengan 8 truk sampah per hari masuk ke TPST Tamanmartani.

Sleman, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta mengkritisi pengelolaan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dinilai tidak optimal mengatasi masalah sampah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman yang menggunakan teknologi tersebut untuk TPST Tamanmartani turut angkat bicara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani, menyebut pengelolaan sampah untuk RDF sebagai bahan bakar alternatif dinilai menjadi pilihan paling baik saat ini. Ia juga menyebut pengolahan sampah RDF tidak akan menimbulkan dampak seperti yang dikhawatirkan Walhi.

"Ini alternatif terbaik yang bisa kita ambil sekarang. Kalau menyebabkan perubahan iklim sudah enggak kalau dibuat RDF," ujar Epiphana, Rabu (27/3/2024).

1. DLH Sleman nilai bukan jadi masalah

Walhi Jogja Kritik Sampah jadi RDF, Ini Tanggapan Pemkab SlemanKepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Epiphana menjelaskan sampah yang diubah menjadi RDF ini kelembapan turun menjadi 20 persen. Dengan kelembapan yang sudah ditekan tersebut, menurut Epiphana tidak menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna.

Lebih lagi pembakaran yang dilakukan oleh pabrik menggunakan suhu tinggi. "Kan kalau kering dibakar boleh-boleh saja. Apalagi yang menggunakan seperti pabrik semen, biasanya memerlukan suhu yang sangat tinggi," ujar dia.

2. TPST Tamanmartani hasilkan RDF

Walhi Jogja Kritik Sampah jadi RDF, Ini Tanggapan Pemkab SlemanTPST Tamanmartani. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Saat ini sendiri, dijelaskan Epiphanan untuk TPST Tamanmartani RDF dihasilkan dari sampah organik maupun anorganik. Meski belum bisa sesuai target, namun ia mengatakan total saat ini setiap hari ada 8 truk sampah per hari yang masuk ke TPST.

"Organik yang kita sudah diterima oleh SBI (PT SBI, perusahaan yang menggunakan bahan bakar RDF), karena spek yang diharapkan sudah tercapai," ujar Epiphana.

Baca Juga: Walhi Yogyakarta Kritisi Penanganan Sampah dengan RDF di DIY

3. Walhi khawatirkan dampak ke iklim

Walhi Jogja Kritik Sampah jadi RDF, Ini Tanggapan Pemkab SlemanTPST Tamanmartani. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sebelumnya, Kadiv Kampanye Walhi Yogyakarta, Elki Setiyo Hadi, mengatakan pengolahan sampah menggunakan teknologi RDF ini bisa memperparah perubahan iklim akibat pelepasan karbon ke udara. Menurutnya hal ini terjadi di beberapa wilayah lain.

"Justru akan terjadi impor sampah, seperti di beberapa wilayah yang telah menggunakan teknologi RDF. Pembakaran RDF juga tidak menutup kemungkinan dapat berakibat pada terjadinya pelepasan karbon ke udara yang semakin memperparah terjadinya perubahan iklim," kata Elki.

Baca Juga: Pemkab Sleman Kirim Perdana Hasil Olahan Sampah untuk Bahan Bakar

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya