UMKM Kuliner di Kota Jogja Makin Eksis lewat E-Nglarisi

Realisasi E-Nglarisi Gandeng Gendong capai Rp1,29 miliar

Intinya Sih...

  • Realisasi E-Nglarisi Gandeng Gendong mencapai Rp1,29 miliar melalui aplikasi Jogja Smart Service
  • Alokasi anggaran sebesar Rp5,4 miliar untuk jamuan makan minum dalam kegiatan OPD di 2024
  • Dinas PKU Kota Yogyakarta melakukan kurasi ulang terhadap penyedia jasa makanan dan minuman di E-Nglarisi

Yogyakarta, IDN Times - Program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang kuliner, E-Nglarisi Gandeng Gendong yang digagas Pemerintah Kota Yogyakarta sejak 2018 terus diperkuat. Pada 2024, ditargetkan realisasi anggaran E-Nglarisi Gandeng Gendong melalui aplikasi bisa mencapai sekitar 60 persen dari alokasi.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PKU) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, menjelaskan bahwa E-Nglarisi adalah layanan penyedia jasa jamuan makanan dan minuman untuk kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Yogyakarta melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Misalnya, untuk kegiatan rapat dinas. Tri menyebut, realisasi atau serapan sementara anggaran program E-Nglarisi Gandeng Gendong dari Januari hingga awal Juni 2024 mencapai sekitar Rp1,29 miliar.

"Realisasi itu yang melalui aplikasi E-Nglarisi. Karena masih banyak OPD yang pesan tidak melalui aplikasi, tapi lewat WA, SMS, telpon dan datang. Jadi tidak semua terpantau seberapa besar yang terserap," kata Tri, Jumat (5/7/2024).

1. Tren serapan E-Nglarisi terus naik

UMKM Kuliner di Kota Jogja Makin Eksis lewat E-Nglarisiilustrasi uang rupiah (pixabay.com/IqbalStock)

Menurut Tri, serapan E-Nglarisi Gandeng Gendong sejak 2018 menunjukkan tren kenaikan, dengan serapan pernah mencapai lebih dari 70-80 persen. Namun, serapan tersebut sempat turun selama pandemi Covid-19 pada 2020-2021 karena minimnya kegiatan tatap muka. Pada 2024, Pemkot Yogyakarta mengalokasikan anggaran sebesar sekitar Rp5,4 miliar untuk jamuan makan minum dalam kegiatan OPD.

"Tahun ini target serapannya setidaknya enam puluh persen dari alokasi anggaran lewat aplikasi (E-Nglarisi)," ujarnya.

2. Pembinaan dan edukasi terus dilakukan

UMKM Kuliner di Kota Jogja Makin Eksis lewat E-NglarisiE-Nglarisi Gandeng Gendong. (Dok. Istimewa)

Tri menyatakan sejak 2022, Dinas PKU Kota Yogyakarta tidak hanya memberikan pembinaan teknis terkait produk, kualitas, dan pemasaran, tetapi juga mengedukasi penggunaan aplikasi kepada penyedia jasa. Dinas PKU Kota Yogyakarta juga melakukan kurasi ulang terhadap penyedia jasa makanan dan minuman di E-Nglarisi.

Dari sekitar 350 kelompok Gandeng Gendong, hanya sekitar 173 kelompok yang lolos kurasi dan layak menjadi penyedia jasa. Sisanya masih dalam tahap pembinaan dan pendampingan agar dapat bergabung sebagai penyedia jasa E-Nglarisi Gandeng Gendong.

"Karena berbasis aplikasi, segala transaksionalnya harus berbasis aplikasi. Pemkot sudah mengeluarkan instruksi wali kota tahun 2023 bahwa transaksi E-Nglarisi harus melalui aplikasi. Kita terus sampaikan ke semua OPD. Sebagian (penyedia jasa) belum familiar, kita juga upayakan edukasi bisa menggunakan aplikasi," tutur Tri Karyadi.

Baca Juga: Puluhan UKM di DIY Unjuk Gigi di Balikpapan

3. Pelaku UMKM rasakan manfaatnya

UMKM Kuliner di Kota Jogja Makin Eksis lewat E-NglarisiE-Nglarisi Gandeng Gendong. (Dok. Istimewa)

Terpisah, Koordinator Kelompok Gandeng Gendong Kuliner Pakudaya Kelurahan Pakuncen, Asri Mikatsih, mengatakan pihaknya merasakan manfaat dari program Nglarisi Gandeng Gendong selama 7 tahun ini. Meskipun omzet dalam setahun ini tidak sebanyak awal karena penyedia jasa Gandeng Gendong semakin banyak dan persaingan cukup ketat, kelompok Pakudaya masih menerima pesanan setiap hari.

Rata-rata, dalam sehari mereka menerima pesanan 200-400 nasi boks dan 200 snack. Ada sekitar 11 warga yang diberdayakan di Kelompok Pakudaya, ditambah pelaku kuliner sekitar yang menyuplai snack atau camilan.

"Dapur kami setiap hari masih tetap masak untuk melayani pesanan. Selain dari pemkot, kami juga melayani Provinsi DIY, konsumen pribadi dan sekolah. Jadi kita memperluas pasar. Semangat kami sebenarnya adalah pemberdayaan yang menjadi kata kunci di Pakudaya," ucap Asri.

Ia berharap program E-Ngalrisi Gandeng Gendong terus dipertahankan dan dibesarkan manfaatnya. Tidak hanya di Kelompok Pakudaya bahkan kelompok Gandeng Gendong yang mulai bertumbuh semakin luas di Kota Yogyakarta sehingga menambah pendapatan masyarakat.

"Program ini  benar-benar bisa sampai ke bawah. kami yang sebelumnya tidak punya pendapatan dengan adanya program ini ibu-ibu bisa memiliki pendapatan sendiri dan membantu perekonomian keluarga," pungkasnya.

Baca Juga: Jadwal Acara Seni di Pasar Kangen 2024, Tak Cuma Banyak Jajanan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya