UMKM Didorong Beradaptasi dengan Perubahan Iklim

Pentingnya pengembangan jejaring hingga pengolahan limbah

Yogyakarta, IDN Times - Tantangan perubahan iklim menjadi perhatian pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).  

Komunitas Pegiat Ekologi, Ekonomi, Seni, dan Sosial Budaya Berkelanjutan (KAPE-ESBE) Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Lansekap Nusantara Hijau (YLNH), dan Yayasan Tirta Alam Bumi Bertuah (Riau), membantu UMKM menangani tantangan iklim. 

1. Kondisi nyata perubahan iklim jadi tantangan

UMKM Didorong Beradaptasi dengan Perubahan IklimKegiatan Fight the Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga. (Dok. Istimewa)

Mengusung tajuk ‘Fight the Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga’, kegiatan yang melibatkan pelaku dan pejuang pertanian, lingkungan dan UMKM dari Jawa Tengah, Riau serta DIY, mencoba beradaptasi di era pasar bebas dan perubahan iklim dunia.

"Tujuannya adalah bagaimana pelaku UMKM mampu beradaptasi, berkembang, dan mandiri secara ekonomi di era pasar bebas dan kondisi nyata perubahan iklim dunia saat ini," ujar salah satu inisiator kegiatan, Fajar Surya Pratama, di Djawata Resort and Gallery, Senin (22/1/2024).

2. Bahan baku produk jelas sumbernya

UMKM Didorong Beradaptasi dengan Perubahan IklimKegiatan Fight the Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga. (Dok. Istimewa)

Fajar mengatakan, di masa depan bahan baku produk harus dijelaskan dengan rinci. Ia menyontohkan produk UMKM wader, harus diketahui asal ikan, hingga ekosistemnya.

"Contoh lainnya UMKM yang menggunakan bahan baku jahe, nah tentu saja tanaman jahe tidak bisa dipupuk kimia, juga ada uji lab. Kita akan support dari hilir bahan baku ke pemasaran. Ini bentuk adaptasi yang wajib dilakukan," kata Fajar.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan di Jogja Terjadi Bulan Depan

3. Pengembangan jejaring hingga pengolahan limbah

UMKM Didorong Beradaptasi dengan Perubahan IklimKegiatan Fight the Planetary Collapse: Petani dan UMKM Sejahtera Lingkungan Terjaga. (Dok. Istimewa)

Fajar menambahkan belasan UMKM dari DIY yang turut ambil bagian dari kegiatan ini berkomitmen untuk menciptakan program-program adaptasi UMKM. Komitmen untuk mendukung ketahanan pangan lokal, yang pada ujungnya berpengaruh terhadap kesehatan manusia.

"Saat kesehatan konsumen baik, produsennya, berkaitan juga dengan tingkat kesejahteraan. UMKM akan berkembang berpengaruh serapan tenaga kerja lokal, contoh ibu-ibu dan lainnya," ujar Fajar.

Selanjutnya program yang digagas Jejaring UMKM, akan menjadi solusi pengembangan pasar. Dimana peningkatan produk otentik lokal, dengan jejaring di luar DIY hingga luar Jawa. 

"Dalam jejaring ini nantinya akan didorong program market friendly. Bagaimana pengolahan limbah produk, hingga ada nilai tambah. Kita harus beradaptasi dengan jejaring serta dibangun ekosistem UMKM berbasis adaptasi perubahan lingkungan," ungkap Fajar.

Baca Juga: Izin Desak Anies di Museum Diponegoro Jogja Dicabut, Lokasi Dipindah

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya