Survei Muda Bicara: Singgih Raharjo Teratas di Pilkada Kota Jogja 2024
Yogyakarta, IDN Times - Muda Bicara ID melakukan survei Pilkada Kota Yogyakarta 2024, terkait nama-nama yang masuk radar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta. Dari survei yang dilakukan, Penjabat Wali Kota Yogyakarta saat ini, Singgih Raharjo, menempati posisi puncak.
Survei yang dilakukan Muda Bicara ID dilakukan 1-14 Maret 2024. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 140 responden yang tersebar secara proporsional di 14 Kecamatan di Kota Yogyakarta.
1. Dari penjabat wali kota hingga politisi senior bersaing
Founder Muda Bicara ID, Iqbal Khatami mengatakan nama-nama tokoh di Yogyakarta sudah muncul dari masyarakat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Kota Yogyakarta. Mulai dari Penjabat Wali Kota Yogyakarta hingga nama-nama politisi kawakan, digadang-gadang akan ikut kontestasti Pilkada Kota Yogyakarta 2024.
"Dinamika Pilwalkot Yogyakarta telah dimulai, dan kontestasi khususnya pada bursa calon masih sangat dinamis," ungkap Iqbal, Senin (29/4/2024).
2. Singgih raharjo berada paling atas
Berdasar hasil survei yang dilakukan nama yang menempati posisi puncak yaitu Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo (26 persen), kemudian disusul Wakil Wali Kota Yogyakarta 2017-2022, Heroe Poerwadi (16,8 persen). Setelah itu ada nama seperti Ketua DPC PDIP Kota Yogyakarta, Eko Suwanto (15,8 persen), Anggota DPD RI, M Afnan Hadikusumo (15,7 persen).
Selain itu juga ada nama lain, seperti Anggota DPRD DIY, Imam Priyono (13 persen), lalu Ketua DPW Partai Ummat DIY, Dwi Kuswantoro (7,6 persen). Ada juga nama Anggota DPRD DIY 2014-2019, Arif Noor Hartanto (2,3 persen), Ketua PD Muhammadiyah Yogyakarta, Akhid Widi Rahmanto (1,4 persen), dan Kader Partai Gerindra, Budi Waljiman (1,2 persen).
3. Swing voters masih tinggi
Meski begitu, pemilih yang masih dapat merubah pilihannya (swing voters) juga tergolong tinggi yaitu 56,5 persen, dan pemilih yang belum menentukan pilihan secara tegas (undecided voters) masih sebesar 29.8 persen. Oleh karena itu, kemungkinan-kemungkinan perubahan peta politik masih dapat terjadi.
"Bagi nama-nama yang masuk ke dalam bursa, masih memiliki waktu yang panjang untuk mempersiapkan diri, termasuk mencari 'kendaraan' dan menyusun strategi menggaet pemilih Kota Yogyakarta dengan cara-cara yang menarik serta mendukung demokrasi substansial," ujar Iqbal.
