Sultan HB X Buka Peluang Bangun Hunian Murah di Sultan Ground

Harga tanah di Jogja semakin mahal

Yogyakarta, IDN Times - Harga tanah dan rumah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kian sulit dijangkau warga Yogyakarta. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pun mencoba mencari jalan untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat ini.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X membuka peluang jika memungkinkan Sultan Ground atau tanah milik Kasultanan Yogyakarta digunakan untuk membangun rumah susun. Sultan mengakui harga tanah maupun properti di DIY semakin mahal.

1. Buka peluang penggunaan Sultan Ground

Sultan HB X Buka Peluang Bangun Hunian Murah di Sultan GroundGubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Menurut Raja Keraton Yogyakarta itu, dengan menggunakan Sultan Ground, biaya yang dikeluarkan warga akan lebih murah untuk bisa mendapat hunian. Dia mencontohkan adanya Sultan Ground di wilayah Bantul yang mungkin bisa dimanfaatkan.

"Sedang menghitung seperti itu gelem ora (mau tidak), neng Bantul sisih kidul (di Bantul sebelah selatan) kan ada Sultan Ground di sana sehingga bisa murah. Ongkos tanahnya gak beli," ujar Sultan, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (6/4/2023).

2. Biaya bisa ditekan, hanya untuk perawatan

Sultan HB X Buka Peluang Bangun Hunian Murah di Sultan GroundIlustrasi Rusunawa (Dok. Pemkot Yogyakarta)

Menurut Sultan dengan tanah Kasultanan warga nantinya hanya cukup membayar untuk biaya maintenance. Jika memang butuh banyak nantinya bisa dibangun hunian bertingkat.

"Mungkin bisa Rp150 ribu--Rp200 ribu per satu orang (perbulan) untuk maintenance. Kalau butuhnya banyak ya bertingkat nanti tingkat dua atau tiga pakai tangga atau lift, ongkosnya beda," ujar Sultan.

Baca Juga: Harga Tanah Makin Mahal, Sri Sultan: Orang Jogja Tinggal di Pinggiran

3. Penyebab mahalanya properti

Sultan HB X Buka Peluang Bangun Hunian Murah di Sultan GroundIlustrasi Rumah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sultan juga mengungkapkan penyebab harga tanah dan properti di Jogja mahal karena banyak orang Jakarta yang membeli properti tanpa menawar. "Kami pun sebetulnya juga sedih ya. Lha gimana, lha wong teman-teman Jakarta kalau beli tanah juga ora ngenyang (tidak menawar)," ungkap Sultan.

Sultan mengungkapkan dengan orang dari luar daerah membeli tanpa menawar tersebut, membuat properti semakin mahal. "Ya makin tinggi. Orang luar Jogja bisa beli, orang Jogjanya tidak punya rumah," kata Sultan.

Baca Juga: Atasi Inflasi, Sri Sultan Ubah Strategi Pengendalian

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya