Sehari, Merapi Keluarkan 178 Kali Guguran, 4 Awan Panas dan 1 Letusan

Warga diimbau berada di daerah yang direkomendasikan

Yogyakarta, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat ratusan guguran di Gunung Merapi terjadi pada Minggu (21/1/2024). Selain itu terjadi beberapa kali awan panas dan satu kali letusan.

"Teramati satu kali letusan, tinggi kolom dan luncuran tidak teramati," ujar Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Senin (22/1/2024).

1. Ratusan kali guguran dan empat kali awan panas guguran

Sehari, Merapi Keluarkan 178 Kali Guguran, 4 Awan Panas dan 1 LetusanAwan Panas Guguran Gunung Merapi. (Dok. Istimewa)

Selain itu BPPTKG mencatat terjadi 13 hybrid atau fase banyak, dan 178 kali guguran dan 5 kali vulkanik dangkal. "Terjadi empat kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Bebeng), dengan estimasi jarak luncur 2.000 meter," ujar Agus.

2. Potensi bahaya saat ini

Sehari, Merapi Keluarkan 178 Kali Guguran, 4 Awan Panas dan 1 LetusanKepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santosa

Agus mengatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," kata Agus.

Baca Juga: Gunung Merapi Alami Letusan, BPPTKG: Status Tak Berubah

3. Waspadai bahaya lahar dan gangguan akibat abu vulkanik

Sehari, Merapi Keluarkan 178 Kali Guguran, 4 Awan Panas dan 1 LetusanAwan Panas Guguran Gunung Merapi, Rabu (17/1/2024). (Dok. Istimewa)

Agus juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran terutama saat hujan di seputar Gunung Merapi. Masyarakat diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," kata Agus.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Hujan Abu Vulkanik Sapu Klaten dan Boyolali

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya