Segini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi DIY Akhir 2023 Menurut BI

Perlu sinergi untuk semakin mendongkrak ekonomi

Yogyakarta, IDN Times - Bank Indonesia Kantor Perwakilan (BI KPw) Yogyakarta memproyeksikan pertumbuhan ekonomi DIY pada akhir 2023 akan tetap baik di tengah kondisi yang ada.

"Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi DIY pada akhir tahun 2023 akan tetap resilien pada rentang 4,6-5,4 persen (year-on-year/yoy). Didukung permintaan domestik yang masih terjaga," ungkap Deputi Kepala Perwakilan BI DIY, Heru Saptaji, Rabu (29/11/2023) malam.

Sementara dari sisi inflasi DIY diperkirakan masih berada dalam sasaran target inflasi BI, yakni kisaran 2,00-4,00 persen (yoy).

1. Sinergi BI DIY untuk menggerakkan ekonomi

Segini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi DIY Akhir 2023 Menurut BIDeputi Kepala Perwakilan BI DIY, Heru Saptaji. (Dok. Istimewa)

BI DIY juga terus melanjutkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk berkontribusi nyata dalam memajukan perekonomian DIY. Komitmen BI DIY tercermin dari berbagai program kolaborasi pentahelix dengan berbagai pihak, antara lain penguatan respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), akselerasi dan perluasan digitalisasi sistem pembayaran pada berbagai sektor dan komunitas strategis, termasuk Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

"Penyelenggaraan kegiatan strategis di antaranya ASEAN Tourism Forum (ATF) yang turut menjadi motor penggerak ekonomi DIY. Melanjutkan upaya dalam mendorong UMKM naik kelas, go digital dan go global. Serta kampanye Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah dan terus berkomitmen menjaga kualitas serta ketersediaan uang rupiah," kata Heru.

2. Sejumlah tantangan dalam perekonomian ke depan

Segini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi DIY Akhir 2023 Menurut BIilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam agenda Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) dengan tema Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional' itu, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebut ada berbagai tantangan global yang perlu menjadi perhatian. Sinergi menjadi bagian yang penting untuk menggerakkan ekonomi.

"Berbagai tantangan global ke depan yang perlu dicermati mencakup perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan inflasi yang lambat, suku bunga negara maju yang lebih tinggi dan lebih lama, kuatnya mata uang dolar, serta pelarian modal dalam jumlah besar dari emerging markets ke negara maju. Untuk itu sinergi sebagai kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia dalam melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi terus diperkuat," kata Perry.

Baca Juga: Ini Strategi Pemda DIY Sikapi Inflasi yang Capai 2,44 Persen

3. Sinergi untuk kebangkitan perekonomian

Segini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi DIY Akhir 2023 Menurut BIAsisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana. (Dok. Istimewa)

Dalam mewujudkan perekonomian DIY semakin baik, tentunya tidak terlepas dari sinergi dan inovasi antara BI DIY dengan Pemerintah Daerah, Satgas Ketahanan Pangan, OJK, Perbankan, dan berbagai stakeholder lain, dan seluruh masyarakat DIY, dalam upaya memantapkan kontribusi serta memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.

"Diperlukan sinergi yang semakin kuat antar seluruh stakeholders, termasuk masyarakat. Serta menjaga komitmen untuk mendukung ketahanan dan kebangkitan perekonomian yang terus berlanjut di 2024," ujar Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana.

Baca Juga: PPN Rumah Digratiskan, Harga Hunian di DIY Jadi Segini

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya