Reservasi Hotel Jelang Nataru Naik, Tahun Politik Jadi Perhatian

Sejauh ini masa kampanye masih kondusif

Yogyakarta, IDN Times - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), tren pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menunjukkan peningkatan reservasi kamar hotel. Meski begitu, tahun politik menjadi tantangan tersendiri juga bagi pelaku wisata.

"Nataru tahun ini reservasi capai 60-70 persen, periode tanggal 20 Desember 2023, sampai dengan 2 Januari 2024," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, Jumat (8/12/2023).

1. Reservasi hotel belum merata

Reservasi Hotel Jelang Nataru Naik, Tahun Politik Jadi Perhatianilustrasi kamar hotel (commons.wikimedia.org/j o)

Deddy menyebut reservasi 60-70 persen tersebut masih belum merata di seluruh DIY. Rata-rata reservasi tersebut di Sleman dan Kota Yogyakarta. Sementara untuk tiga kabupaten lain di DIY belum menyentuh angka tersebut.

"Gunungkidul, Bantul, Kulon Progo masih kisaran 40 persen reservasi saat ini. Target kita secara umum 90 persen untuk reservasi," ungkap Deddy.

2. Upaya mendongkrak jumlah wisatawan

Reservasi Hotel Jelang Nataru Naik, Tahun Politik Jadi PerhatianIlustrasi kunjungan wisatawan (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Untuk mendongkrak reservasi hotel di momen Nataru nanti, Deddy menyebut berbagai kegiatan digelar hotel maupun restoran. "MICE juga meningkat sedikit sampai akhir Desember ini," ujar Deddy.

Disebut Deddy, pariwisata sangat tergantung stabilitas politik dan keamanan. Sehingga memasuki tahun politik ini diharap stabilitas dapat terjaga. "Pariwisata itu sangat tergantung dari stabilitas politik dan keamanan, tapi saat ini belum ada pengaruh negatifnya," kata dia.

Baca Juga: Momen Nataru, Sejumlah Ruas Jalan di DIY Dilakukan Pembatasan

3. Tahun politik jadi tantangan

Reservasi Hotel Jelang Nataru Naik, Tahun Politik Jadi PerhatianIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie, mengatakan sejauh ini belum ada efek negatif dari masa kampanye. Meski begitu, tahun politik ini tetap harus jadi perhatian.

"So far kampanye karena masih kondusif jadi belum berefek negatif. Tantangannya adalah menjaga kondusivitas dalam periode kampanye ini, sehingga kenyamanan dan keamanan wisatawan bisa terjamin," kata Bobby.

Baca Juga: Ratusan Ribu Tiket KA di Daop 6 pada Momen Nataru Terjual

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya