Ratusan Hektare Lahan Tidur di Sleman Coba Dioptimalkan Kembali

Persoalan air menimbulkan lahan tidur

Intinya Sih...

  • Pemerintah Kabupaten Sleman optimalkan lahan tidur seluas 230,19 hektare karena keterbatasan sumber air
  • Optimalisasi lahan tidur di Gamplong IV, Sumberrahayu, Moyudan, dan Jaten untuk mendukung ketahanan pangan
  • Kustini Sri Purnomo harapkan lahirnya petani milenial dan bantu ketersediaan bibit padi untuk petani

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mencoba mengoptimalkan ratusan hektare lahan tidur yang ada di Kabupaten Sleman. Lahan tidur tersebut disebabkan karena keterbatasan sumber air untuk mengairi lahan sawah.

Target optimalisasi lahan tidur yang telah diverifikasi Kementerian Pertanian RI seluas 230,19 hektare. Tahap awal optimalisasi lahan seluas 19,7 hektare di Gamplong IV, Sumberrahayu, Moyudan dan Jaten, Sendangrejo, Minggir.

1. Jaga sleman sebagai lumbung pangan

Ratusan Hektare Lahan Tidur di Sleman Coba Dioptimalkan KembaliOptimalisasi lahan tidur di Sleman. (Dok. Istimewa)

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan upaya optimalisasi lahan tidur ini juga sebagai upaya Sinergitas Pembangunan Pertanian untuk Mendukung Indonesia Maju. Optimalisasi ini untuk mendukung ketahanan pangan khususnya di Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Kita komitmen (mengoptimalkan lahan pertanian), lebih-lebih Sleman ini lumbung padi, lumbung pangan," ungkap Kustini dalam Kick Off Percepatan Tanam Lahan Tidur untuk Mendukung Indonesia Maju, di Gamplong IV, Selasa (11/6/2024).

Kustini juga mengharapkan lahirnya petani milenial untuk mendukung perkembangan pertanian di Sleman. Dalam Percepatan Tanam Lahan Tidur ini juga bekerja sama dengan Polresta Sleman, TNI, serta Forkompimda.

2. Menghidupkan lahan tidur bukan hal mudah

Ratusan Hektare Lahan Tidur di Sleman Coba Dioptimalkan KembaliOptimalisasi lahan tidur di Sleman. (Dok. Istimewa)

Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mengakui untuk menghidupkan lahan tidur bukan perkara mudah. Penyebab lahan yang ada menjadi lahan tidur karena, tidak adanya aliran air, atau aliran sangat minim. Sehingga lahan lama tidak tergarap.

"Kita bantu airnya, agar masuk, kemudian kita bantu pompa. Nanti yang paketnya sini ada di Minggir itu. Kita sudah cek, tinggal ada selokan kecil dibuat bendungan nanti kita bantu pompa untuk menaikkan," ujar Suparmono.

Menurut Suparmono berdasarkan penelusuran yang dilakukan, kawasan Moyudan dan Minggir sebenarnya tidak kekurangan air. Hanya saja aliran air tidak berjalan baik, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan di sawah.

Baca Juga: Lahan Pertanian Baru Seluas 7,2 Hektare di Bantul Dibuka

3. Beri dukungan bibit padi untuk tingkatkan indeks pertanaman

Ratusan Hektare Lahan Tidur di Sleman Coba Dioptimalkan KembaliOptimalisasi lahan tidur di Sleman. (Dok. Istimewa)

Pemkab Sleman juga akan membantu ketersediaan bibit padi untuk petani. Ditargetkan nantinya bisa menaikan Indeks Pertanaman (IP) dalam satu tahun. Hal tersebut sebagai upaya memenuhi target yang ada.

Ditarget dari satu kali tanam menghasilkan satu kali panen atau IP 100 bisa satu kali tanam untuk dua kali panen atau IP 200. "Kalau perluasan lahan di Sleman sudah sulit. Buat cetak sawah baru sulit. Makannya kita mengidentifikasi tanah-tanah yang bisa ditingkatkan Indeks Pertanamannya," kata Suparmono.

Baca Juga: Pemkab Sleman Beri Beasiswa Kuliah Gratis, Program Dimulai 12 Juni  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya