Pustral UGM Ingatkan Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya, Hati-hati!

Dari masalah jalan menurun hingga terdistrak ponsel

Yogyakarta, IDN Times - Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM), Dewanti mengingatkan pemudik, tentang sejumlah faktor yang berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan di jalan raya.

Dewanti menyebutkan mengemudi dengan kecepatan tinggi, mabuk, tidak menggunakan piranti keselamatan, dan terdistraksi smartphone, menjadi pemicu terjadinya kecelakaan. Selain itu ditambah infrastruktur jalan buruk, kendaraan tidak aman, buruknya penanganan pascakecelakaan, dan kurangnya penegakkan hukum lalu lintas.

1. Angka kecelakaan masih mengkhawatirkan

Pustral UGM Ingatkan Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya, Hati-hati!Ilustrasi kecelakaan. (IDN Times/Shakti)

Menilik data di Indonesia, Dewanti menyebut sebanyak 73 persen kecelakaan terjadi pada kendaraan roda dua, dan lebih dari 80 ribu korban merupakan usia pelajar. "Angka ini tentunya sangat mengkhawatirkan, terlebih kecelakaan lalu lintas banyak terjadi akibat kelalaian yang dapat dicegah," kata Dewanti dalam webinar bertajuk 'Menguak Hasil Investigasi Kecelakaan Lalu lintas Jalan Raya' beberapa waktu lalu.

Upaya untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas bisa dilakukan dengan berbagai upaya, tidak hanya soal kesiapan kendaraan, juga kesadaran masyarakat. "Kesadaran akan keselamatan berkendara ini perlu ditingkatkan. Tidak hanya pelajar, orang dewasa, atau pengemudi, tetapi semua. Bagaimana masyarakat sadar akan keselamatan, saya kira satu upaya yang sangat positif," ujar Dewanti.

2. Kewaspadaan tidak boleh diturunkan

Pustral UGM Ingatkan Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya, Hati-hati!ilustrasi kecelakaan (pexels.com/ Kei Scampa)

Dewanti mengutip Data World Health Organization (WHO) secara global mengungkapkan, terjadi penurunan tren kecelakaan lalu lintas sebesar 5 persen sepanjang tahun 2010-2021. Kendati demikian, kewaspadaan tidak boleh diturunkan. Pasalnya sekitar 92 persen kecelakaan lalu lintas terjadi di negara berpenghasilan menengah ke bawah, dimana 28 persen kasus terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

"Setiap 20 detik, satu orang meninggal di jalan raya. Sebenarnya kalau kita lihat seberapa mematikan kecelakaan lalu lintas itu, dilihat dari seluruh usia, kecelakaan lalu lintas menempati posisi ke-12. Tetapi kalau dilihat dari usia 5-29 tahun, usia yang sangat muda ini ternyata kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab utama," terangnya.

Baca Juga: Dishub DIY Prediksi Kepadatan Lalu Lintas Terjadi H+2 Lebaran

3. Investigasi kecelakaan jadi bagian penting

Pustral UGM Ingatkan Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya, Hati-hati!(Ilustrasi kecelakaan) IDN Times/Aditya Pratama

Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan menjelaskan, Indonesia memiliki program keselamatan untuk menurunkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Investigasi kecelakaan merupakan salah aspek penting pengembangan program keselamatan. Adapun investigasi harus dilakukan dengan mendalami empat unsur, yaitu kronologi kecelakaan, bagaimana korban mengalami fatal, faktor yang berkontribusi, serta mitigasi.

"Sebuah kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa dapat dianalisa dalam dua hal, apakah korban tewas karena kecelakaan atau karena penanganan dari kecelakaan," katanya.

Ahmad menambahkan, kesiapan pengemudi, kondisi kendaraan, bahkan jalur yang dilalui juga dapat menjadi faktor utama kecelakaan. "Contohnya banyak kecelakaan akibat rem blong, dan banyak terjadi di jalan menurun. Pertanyaannya, ada apa dengan jalan menurun? Karena jalan menurun itu yang memutar roda bukan mesin, tapi gaya gravitasi, maka pengemudi pasti akan melakukan rem berulang, dan itu yang menyebabkan rem blong. Ternyata materi ini tidak dicantumkan dalam pelatihan SIM B1 dan B2, maka tidak heran pengemudi kita tidak paham, di sinilah kita mulai mitigasi," terang Ahmad.

 

Baca Juga: Jalur Fungsional Tol Jogja-Solo Hemat Perjalanan Mudik 25 Menit

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya