Program Klasikal-ya, Dosen Unisa Yogyakarta Ajak Lansia Berdaya
Intinya Sih...
- Pengelolaan sampah masih jadi pekerjaan rumah di DIY, termasuk Bantul
- Dosen Unisa Yogyakarta gagas program Klasikal-ya untuk lansia sehat fisik-mental dan berdaya
- Program melibatkan mahasiswa, pelatihan pengelolaan sampah organik, dan screening kesehatan bagi lansia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times – Pengelolaan sampah masih menjadi pekerjaan rumah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), termasuk di Kabupaten Bantul, belakangan ini. Seluruh lapisan masyarakat pun mencoba ambil bagian mengurai persoalan sampah ini.
Sebagai kota pendidikan, insan Perguruan Tinggi pun mencoba mengambil bagian menangani masalah sampah. Dosen Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menggagas program pengabdian masyarakat bertajuk Keluarga Lansia Sehat Fisik-Mental dan Berdaya (Klasikal-ya), di Posyandu Lansia Aster, Sonopakis Kidul, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Rabu (7/8/2024).
1. Tingkatkan kesehatan mental lansia dan upaya menjaga lingkungan
Program Klasikal-ya digagas oleh tiga dosen Unisa Yogyakarta, yaitu Wantonoro, Suri Salmiyati, dan Hari Akbar Sugiantoro. Selain dosen, mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan ini, sehingga dapat memberikan pengalaman langsung dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah ke dalam kehidupan masyarakat.
“Program Klasikal-ya bertujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta kemandirian lansia. Program ini difokuskan pada pengelolaan sampah organik rumah tangga, sehingga harapannya para lansia tidak hanya lebih sehat secara fisik dan mental, tetapi juga mampu berperan aktif dalam menjaga lingkungan,” ujar Wantonoro.
2. Para lansia diajak mengenal losida, sebagai alternatif pengelolaan sampah
Kegiatan kali ini dimulai dengan sesi sosialisasi dan pelatihan pembuatan Losida atau Lodhong Sisa Dapur, yang dipandu oleh Pemerhati Lingkungan, Suprihatin. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pengetahuan tentang teknik pembuatan Losida, yang merupakan solusi praktis dan ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah organik di rumah. “Pelatihan ini diharapkan dapat membantu lansia memanfaatkan sampah organik menjadi kompos yang berguna bagi tanaman di sekitar rumah mereka,” kata Suprihatin.
Setelah sesi pelatihan, acara dilanjutkan dengan screening kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memonitor kondisi kesehatan para lansia, meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan parameter kesehatan lainnya. Screening ini penting untuk memastikan para lansia tetap dalam kondisi sehat dan mendapatkan perawatan yang sesuai. Acara ditutup dengan pemberian alat Losida kepada para peserta. Dengan adanya alat ini, diharapkan para lansia dapat langsung mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh dan mulai mengelola sampah organik rumah tangga dengan lebih baik.
Baca Juga: Prevalensi Skizofrenia DIY Tertinggi, Apa Kata Dirut RSJ Grhasia?
3. Kegiatan diharap bisa diperluas
Ketua TP PKK Ngestiharjo, Widiyanti menyambut baik program yang digagas oleh dosen Unisa Yogyakarta. Ia mengharapkan kegiatan ini bisa dilakukan tidak hanya di satu dusun, tetapi bisa digelar dengan lingkup yang lebih luas.
“Terima kasih atas program pengabdian masyarakat Unisa Yogyakarta, untuk pemberdayaan lansia. Harapan kami, kedepan merata di seluruh Ngestiharjo, tidak hanya di Sonopakis Kidul saja. Pemberdayaan lansia sangat bermanfaat sekali, agar lansia mandiri, terpenting awet muda. Kegiatan yang membangun ini,” ujar Widiyanti.
Baca Juga: Anak Muda Digandeng Buat Perubahan di Dunia Pendidikan Indonesia