Potensi DIY di Perfilman, Sineas Muda Jogja Didukung Berkarya

DIY diharapkan bisa jadi barometer perfilman

Intinya Sih...

  • Dinas Kebudayaan DIY mendorong sineas muda dengan kompetisi pendanaan film.
  • 120 film lahir dari kompetisi ini, mengangkat tema kebudayaan dan meningkatkan ekosistem perfilman di Jogja.
  • Produser film Dolanan Kota berharap filmnya bisa melestarikan tradisional dan memberi ruang bagi pengasong mainan di Malioboro.

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Disbud DIY) terus mendorong lahirnya sineas muda DIY. DIY dinilai memiliki potensi besar di dunia perfilman, dan dinilai bisa mengangkat potensi budaya yang ada.

Salah satu dukungan dari Disbud DIY tersebut dengan kompetisi pendanaan. Film-film yang telah melalui proses kurasi dan pitching diberikan pendanaan untuk penggarapan. Film yang dihasilkan secara umum mengangkat tema kebudayaan, baik film fiksi maupun dokumenter.

"Harapannya DIY menjadi pusat perfilman, jadi barometer," ungkap Kepala Disbud DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, di sela Gala Premiere Film Hasil Kompetisi Pendanaan 2023, di Empire XXI, Jalan Urip Sumoharjo, Gondokusuman, Jumat (26/4/2024).

1. Ratusan film sudah dilahirkan

Potensi DIY di Perfilman, Sineas Muda Jogja Didukung BerkaryaKepala Disbud DIY, Dian Lakshmi Pratiwi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Dian menjelaskan dengan kompetisi pendanaan film yang digelar rutin ini diharap bisa menjadi salah satu wadah sineas muda berkarya. Dari awal digelar setidaknya 120 film telah lahir dari para sineas di DIY.

"Ini jadi bagian komitmen Dinas Kebudayaan DIY untuk memajukan dan mengembangkan film maker muda yang ada di Jogja. Kita berharap dengan adanya agenda ini membuat ekosistem perfilman kita semakin berkembang lagi," kata Dian.

Melalui ajang ini para generasi muda bisa menyalurkan inovasi, kreativitasnya. Para sineas muda juga ditantang mengemas film dengan tema besar kebudayaan. "Tematik kebudayaan jadi sesuatu yang update dan menarik. Kemudian jadi sesuatu yang mungkin belum pernah ada," ujar Dian.

2. Lima film dipilih dan diputar perdana

Potensi DIY di Perfilman, Sineas Muda Jogja Didukung BerkaryaAntusiasme penonton Gala Premiere Film Hasil Kompetisi Pendanaan 2023, di Empire XXI, Jalan Urip Sumoharjo, Gondokusuman, Jumat (26/4/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Dari film yang dijaring pada tahun 2023, ada 5 film yang dipilih dan diputar dalam Gala Premiere ini. Pertama yaitu Bakmi Kangen Rasa, lalu Mancing Mayit, kemudian Lampahing Cakra, selanjutnya Dolanan Kota, dan terakhir Suintrah. "Jadi dari proses workshop, pembimbingan, kurasi sampai supervisi, produksi kita dampingi," ungkap Dian.

Dian berharap tahun-tahun berikutnya semakin banyak film yang masuk dalam kompetisi ini. Dengan begitu perhatian terhadap kebudayaan juga semakin besar. "Jadi kita memang ingin menumbuhkan kesadaran, kepedulian serta perhatian temen-temen sineas di DIY, untuk lebih mengangkat kearifan lokal atau objek kebudayaan di DIY," ujar Dian.

Baca Juga: KPU DIY Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Butuh 390 Tenaga

3. Angkat cerita pengasong mainan tradisional

Potensi DIY di Perfilman, Sineas Muda Jogja Didukung BerkaryaProduser Film Dolanan Kota, Tafsiyatun Rohanah. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Produser Film Dolanan Kota, Tafsiyatun Rohanah, menceritakan film yang mereka angkat bercerita pengasong mainan tradisional di Malioboro. Jadi film ini mencoba menyoroti bagaimana seharusnya berbagi ruang dengan mereka.

"Di Malioboro ini mereka paling ramai jualannya, tapi terkadang harus kucing-kucingan, kena razia. Kami berharap ketika kita berpikir melestarikan tradisional, sebelum punah hilang, atau ada yang mengklaim, salah satun menjaganya dengan memberi ruang kepada mereka," ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Jogja Buka Suara Viral Warga Beramai-ramai Buang Sampah ke Truk

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya