PKL Teras Malioboro 2 Ingin Berjualan Lagi di Selasar Malioboro

PKL meminta kejelasan rencana relokasi 

Yogyakarta, IDN Times - Pedagang Kaki Lima (PKL) Teras Malioboro 2 yang tergabung dalam Paguyuban Tridharma, mendatangi kantor Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY), Kamis (14/12/2023). Mereka menuntut kebijakan dan strategi agar kondisi membaik. Selain itu, PKL Teras Malioboro 2 juga menuntut relokasi tahap 2 harus partisipatif dan transparan.

"Ini aksi teman-teman Teras Malioboro 2 untuk menuntut kesejahteraan. Dimana paska relokasi dari selasar ke Teras Malioboro 2 memang kesejahteraan teman-teman anggota bukan hanya menurun, tapi jauh menurun," ungkap Ketua Koperasi Tridharma, Arif Usman.

Arif menyebut ada ketidakmerataan pendapatan yang sangat terasa di Teras Malioboro 2. Digambarkan Arif dari 100 persen pedagang, hanya 20 persen pedagang yang merasakan pendapatannya lumayan.

1. Pertanyakan evaluasi dari Gubernur DIY

PKL Teras Malioboro 2 Ingin Berjualan Lagi di Selasar MalioboroGubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X. (Dok. Istimewa)

Arif mempertanyakan pernyataan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang pernah mengungkapkan dalam dua tahun relokasi akan diadakan evaluasi. "Evaluasi semacam apa? Karena teman-teman yang paling meraskaan dampak dari relokasi itu sendiri, dimana penjualan sangat menurun," ujar Arif.

Diungkapkan Arif, meski terlihat banyak pengunjung, namun sebenarnya pembeli tidak tersebar. Kondisi tersebut membuat pendapatan sangat menurun. "Bagaimana caranya pemangku kebijakan bisa memperhatikan kesejahteraan teman-teman PKL di Teras Malioboro 2," ungkapnya.

2. Tuntutan paling banyak kembali ke selasar

PKL Teras Malioboro 2 Ingin Berjualan Lagi di Selasar MalioboroAksi PKL Teras Malioboro 2 Paguyuban Tridharma di Kantor Pemda DIY, Kamis (14/12/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Arif menyebut tuntutan yang paling banyak dari PKL Teras Malioboro 2 yaitu ingin kembalike selasar. Pihaknya pun bersedia ditata "Cuma butuh di selasar, ditata, ungkur-ungkuran (saling membelakangi) gak masalah, karena itu habitat kita pertamanya. Itu yang diharap teman-teman semua," ungkapnya.

Saat disinggung mengenai perbandingan omset, Arif menyebut penurunan sangat signifikan, dengan perbandingannya 1:10. Saat di selasar pihaknya bisa mengandalkan momen liburan seperti Nataru, tapi saat ini di Teras Malioboro 2 sangat sulit. "Desember ini biasanya di selasar kita sudah mulai panen," kata Arif.

Arif menyebut omset di Selasar Malioboro di momen liburan bisa mencapai Rp10 juta per hari. Saat ini di Teras Malioboro 2, ia mengaku pendapatan di momen yang sama, hanya Rp500 ribu per hari. "Kalau teman-teman yang ada di depan, bisa Rp1 juta - Rp2 juta per hari, tapi kalau yang bagian tengah dan belakang untuk bisa pelaris saja susah," ujar Arif.

Secara kondisi Teras Malioboro 2 dirasa juga tidak representatif, karena saat siang terasa sangat panas. "Malam hari juga sama saja masih panas, sering mati listrik jadi kendala juga," katanya.

Baca Juga: Digeruduk PKL Teras Malioboro 2, Singgih Janji Segera Temui Mereka

3. Minta kejelasan soal relokasi

PKL Teras Malioboro 2 Ingin Berjualan Lagi di Selasar MalioboroPKL Malioboro mulai boyongan ke tempat relokasi di Teras Malioboro 1 dan 2, Selasa (1/2/2022). (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Soal relokasi, Arif mengatakan sampai hari ini PKL belum pernah diajak bicara keberlanjutannya. Diharapkan kedatangan mereka di Kantor Pemda DIY bisa mendapat kejelasan informasi.

"Belum (diajak bicara), untuk pengurus Tridharma sendiri yang beranggotakan 923 orang kita belum pernah sama sekali diajak bicara. Relokasi secara resmi kita belum tahu tempatnya, karena memang belum secara resmi kita diajak bicara," ungkap Arif.

Arif menyinggung, belajar dari relokasi Teras Malioboro 1, banyak kendala yang mengiringi. Para pedagang khawatir jika terjadi direlokasi, dagangan mereka sepi bakal pembeli. "Seperti apa kalau besok kita direlokasi ke tempat berikutnya yang dengar-dengar ada di belakang Ramayana sama di Ramai," kata dia.

Arif meminta PKL Teras Malioboro 2 diajak bicara, dan diberikan jaminan untuk kesejahteraan. "Jangan sampai kita cuma sekedar dipindah tapi tidak diperhatikan keberlanjutan seperti di Teras Malioboro 2. Sekedar dipindah tapi tidak diperhatikan keberlangsungannya," kata Arif.

Baca Juga: Perbedaan Teras Malioboro 1 dan Malioboro 2 Yogyakarta

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya