PHRI DIY Minta Pemerintah Perhatikan Pihak yang Tidak Kelola Sampah

Wisatawan mulai keluhkan sampah 

Yogyakarta, IDN Times - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PHRI DIY) meminta pemerintah memperhatikan hotel maupun restoran di luar anggota PHRI dalam pengelolaan sampah.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengungkapkan, perlu ada edukasi bagi hotel maupun resto yang ada di luar anggota PHRI DIY, termasuk edukasi untuk masyarakat. "Mbok yang bukan anggota PHRI diberi edukasi, atau masyarakat," ujar Deddy, Jumat (18/8/2023).

1. Dampak dirasakan para pelaku wisata

PHRI DIY Minta Pemerintah Perhatikan Pihak yang Tidak Kelola SampahIlustrasi wisatawan di kawasan Malioboro. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Deddy menyebut dampak pengelolaan sampah yang tidak terkelola dengan baik dirasakan berbagai pihak, termasuk para pelaku wisata. Menurutnya anggota PHRI berusaha melakukan pengelolaan sampah sebaik mungkin.

"Kita sebelum ada darurat sampah, sudah melalukan pilah memilah sampah, sesuai dengan apa yang diminta oleh Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), untuk sertifikasi hotel berbasis risiko. Kita juga kerja sama dengan pihak kedua untuk mengelola sampah," kata Deddy.

2. Upaya pengelolaan sampah anggota PHRI

PHRI DIY Minta Pemerintah Perhatikan Pihak yang Tidak Kelola Sampahilustrasi twin bed (commons.wikimedia.org/LibertyMtn)

Dijelaskan Deddy untuk pihak kedua yang bekerja sama dengan hotel maupun restoran melakukan pengelolaan sampah organik. Sementara itu, untuk sampah anorganik dilakukan olah pihak hotel atau resto bekerja sama dengan bank sampah di wilayah setempat. 

"Kita sudah melakukan itu (pengelolaan sampah). Dari Pemkot juga telah mengimbau untuk melakukan Mbah Dirjo (upaya pengelolaan sampah) untuk yang hotel resto punya lahan. Kalau yang gak punya gimana? Ya mereka tetap melakukan upaya mengelola sampah. Golnya kan itu," ujar Deddy.

Baca Juga: Wisatawan Keluhkan Sampah, Waktu Menginap di Jogja Turun

3. Wisatawan mulai keluhkan sampah

PHRI DIY Minta Pemerintah Perhatikan Pihak yang Tidak Kelola SampahTumpukan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (18/8/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

PHRI DIY menyebut banyak wisatawan mulai mengeluhkan masalah sampah di DIY. Lama tinggal wisatawan pun dinilai berkurang. "Sekarang itu masalah darurat sampah. Sampah yang belum teratasi di pinggir jalan utama, sudah ditanyakan wisatawan yang sudah hadir di DIY," ungkap Deddy.

Menurut Deddy, banyak wisatawan mancanegara yang mengeluhkan masalah sampah ini. Terlebih saat ini sudah mulai wisatawan mancanegara yang datang ke DIY. "Mereka sukanya jalan, merasa terganggu ada lalat, berapa hari gak diambil. Daerah Prawirotaman itu, padahal itu daerah wisatawan asing," ungkap Deddy.

Tidak hanya daerah Prawirotaman, Deddy menyebut banyak sampah juga berada di titik-titik Kota Yogyakarta.  "Dulu yang mau 2-3 hari, sekarang semalam, karena ya sudah viral berita sampah. Banyak yang bertanya apakah DIY seperti itu (ada masalah sampah), dan begitu datang ternyata benar ada sampah. Kita kesulitan jawab," ujarnya.

Baca Juga: 5 Hotel di Jogja untuk Resepsi Pernikahan, Mewah dan Intimate

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya