Penghentian Liga 3, Asprov PSSI DIY Sebut PSSI Tak Bertanggung Jawab 

Penghentian Liga 3, berbagai program kompetisi DIY tertunda

Yogyakarta, IDN Times - Pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY menyanyangkan dihentikannya Liga 3. Keputusan tersebut dinilai akan menghambat pembinaan dan regenerasi pemain muda.

Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY, Armando Pribadi mengungkapkan keputusan penghentian Liga 3 di tangan PSSI. Menurutnya PSSI seharusnya menyampaikan penghentian ini kepada media, dan stakeholder.

"Asprov PSSI DIY menyatakan PSSI gak tanggung jawab. Kenapa? Harusnya mereka yang menyampaikan. Mana ada kompetisi gak ada degradasi, mana ada pembatalan sepihak, padahal informasi pembatalan itu, kompetisi itu, diputuskan di kongres. Nah ketika mereka tiba-tiba memutuskan sepihak harusnya seluruh Indonesia Raya teriak," kata Armando, Kamis (19/1/2023).

1. Hambat pembinaan sejak dini, kalah dari luar negeri

Penghentian Liga 3, Asprov PSSI DIY Sebut PSSI Tak Bertanggung Jawab pexels.com/Markus Spiske

Keputusan penghentian Liga 3 sangat berdampak pada regenerasi. Dikatakan Armando mereka yang seharusnya bisa mempersiapkan masuk usia emas harus tertunda. Tak ayal, hal tersebut akan berdampak pada regenerasi dan torehan prestasi.

"Menurut saya lebih baik fokus ke pembinaan itu. Bagaimana mendidik anak kecil, usia remaja itu. Kenapa kalah dengan Laos, Vietnam, mereka sudah berbicara untuk pembinaan prestasi 20 tahun ke depan. Kita masih gontok-gontokan," ungkap Armando.

Armando juga memberi contoh bagaimana pemain kelas internasional telah dipersiapkan sedini mungkin. "Bahwa prestasi itu dari proses, sekelas Ronaldo, muncul tiga tahun lalu tidak kan?. Tapi 15-17 tahun lalu, sudah kelihatan. Messi juga begitu. Kita tidak mengetahui proses," ujarnya.

2. Berbagai program kompetisi ikut tertunda

Penghentian Liga 3, Asprov PSSI DIY Sebut PSSI Tak Bertanggung Jawab PSSi.org

Persiapkan untuk menyambut Pra PON pun ikut tertunda, akibat penghentian Liga 3. Dikatakannya, untuk menuju PON nanti, seharusnya sudah dipersiapkan sejak saat ini dan berkesinambungan. Menurutnya ada bakat-bakat yang bisa diangkat, namun sayangnya terganjal dengan keputusan penghentian Liga 3.

"Kita jadi tidak bisa follow up lagi. Pra PON itu Agustus kira-kira, kan harus menyiapkan Liga 3 berputar Maret, ada perisapan Porda juga. Kita mau persiapkan terus mandeg. Padahal target kita lolos PON, kita punya pemain yang potensial," kata Armando.

Terkait Piala Soeratin, sebagai wadah untuk pembinaan usia dini, Armando menyebut akan tetap jalan, tidak ada surat dari PSSI menyangkut pembatalan. Namun, ia menyebut bahwa ada tim yang setuju ada yang tidak. "Tapi yang saya pelajari yang tidak setuju, pada pergi pemainnya. Berarti  (tim) gak membina, berarti cuma tuku pemain (beli pemain). Pemain luar bawa sini, biar juara. Bukan membina," ungkapnya.

Baca Juga: Paserbumi Optimistis Liga 3 Kembali Bergulir Usai KLB PSSI

Baca Juga: Penghentian Kompetisi Liga 2 dan 3, Bakal Turunkan Level Pemain

3. Kongres jadi harapan agar sepak bola lebih baik

Penghentian Liga 3, Asprov PSSI DIY Sebut PSSI Tak Bertanggung Jawab Logo PSSI / Twitter @pssi

Armando hanya bisa berharap Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Februari nanti benar-benar menghasilkan yang terbaik. Membuat perubahan bagi dunia sepak bola, bisa membina para pemain sejak dini.

"Tidak perlu menjelek-jelekkan, ayo kita bangun bareng. Gak usah bicara nasional, DIY dulu, mungkin Sleman, Bantul dulu. Mengakar ke situ, lebih realistis. Kita mendidik membina, supaya jadi orang paling tidak paham tata kelola manajemen, kesehatan. Kadang-kadang gak sampai ke sana," ujar Armando.

Baca Juga: PSSI Hentikan Kompetisi Liga 2, PSIM: Persiapan Kami Menjadi Sia-Sia 

Baca Juga: Paruh Waktu Kompetisi, PSS Sleman Datangkan 5 Pemain Baru  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya