Pengelola Candi Prambanan Gelar Prosesi Upacara Tawur Agung Kesanga

Prosesi Tawur Agung akan dilakukan Minggu (10/3/2024)

Sleman, IDN Times - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai pengelola Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan, bakal menghadirkan Immersive Tawur Agung Package 2024, bagi masyarakat umum yang ingin mengikuti rangkaian prosesi Tawur Agung di Candi Prambanan, Minggu (10/3/2024). Prosesi Tawur Agung Kesanga dilakukan sebelum peringatan Hari Raya Nyepi yang diperingati pada Senin (11/3/2024).

Peserta Immersive Tawur Agung Package 2024 akan diajak mengikuti prosesi rangkaian Tawur Agung, seperti melihat sendratari dan upacara Mencaru secara lebih dekat. Peserta akan menyaksikan tarian Samudra Mantana, refleksi pembersihan diri yang dipandu oleh Pinandita, arak-arakan dan dilanjutkan dengan grebeg gunungan.

1. Diajak menikmati pengalaman yang otentik

Pengelola Candi Prambanan Gelar Prosesi Upacara Tawur Agung KesangaGeneral Manager Prambanan dan Ratu Boko, I Gusti Putu Ngurah Sedana. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Peserta yang ingin mengikuti Immersive Tawur Agung Package 2024 ini dikenakan biaya Rp250 ribu untuk wisatawan domestik dan Rp500 ribu bagi wisman. "Perayaan Tawur Agung bisa menjadi sajian istimewa yang diikuti berbagai pihak dan bisa turut merasakan pengalaman otentik yang berkesan. Perayaan yang meriah di hari sebelum Nyepi ini bisa menjadi sajian menawan bagi para heritage lovers," kata General Manager Prambanan & Keraton Ratu Boko, I Gusti Putu Ngurah Sedana, di Rama Shinta Garden Resto, Selasa (5/3/2024).

2. Prosesi Tawur Agung Kesanga dengan 3 gunungan

Pengelola Candi Prambanan Gelar Prosesi Upacara Tawur Agung KesangaKetua Panitia Rangkaian Nyepi Daerah, Suyamto. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Tawur Agung Kesanga berlangsung di lapangan Wisnu, kompleks Taman Wisata Candi Prambanan akan diikuti oleh umat dengan pakaian tradisional.  Prosesi ini mengangkat tema 'Sat Cit Anada untuk Indonesia Jaya', yang mempunyai arti mewujudkan nilai-nilai kebijakan dasar dari Dharma Agama dan Dharma Negara ini sebagai filosofi dalam menjadikan upaya-upaya secara riil tidak hanya sebatas tataran konsep tetapi bisa kita terapkan dari seluruh kemaslahatan seluruh umat manusia.

Tawung Agung Kesanga diawali dengan prosesi mendhak tirta dan dilanjutkan dengan mengitari pelataran Candi Prambanan atau pradaksina. Prosesi ini juga dimeriahkan dengan arak-arakan tiga gunungan utama diiringi parade musik Bleganjur di kawasan Candi Prambanan. Tawur Agung Kesanga ditutup dengan persembahyangan bersama yang bertujuan untuk membersihkan dan mewisuda bumi sebelum memasuki Hari Suci Nyepi.

Baca Juga: Candi Prambanan Akan Tutup saat Hari Raya Nyepi

3. Sebagai proses penyucian manusia

Pengelola Candi Prambanan Gelar Prosesi Upacara Tawur Agung KesangaKetua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Ketua Panitia Rangkaian Nyepi Daerah, Suyamto menyambut baik kolaborasi berbagai acara untuk mendukung rangkaian kegiatan Hari Suci Nyepi 1946 Saka ini. Upacara ini memiliki makna mendalam dan melibatkan serangkaian kegiatan keagamaan yang diarahkan untuk membersihkan diri dari pengaruh negatif dan mempersiapkan diri menghadapi tahun yang baru.

"Upacara Tawur Agung dilaksanakan sebagai proses penyucian manusia dapat hidup selaras dengan alam semesta dan melestarikan keharmonisan dengan alam. Upacara ini juga melibatkan berbagai lapisan masyarakat yang bersatu dalam doa dan pengorbanan, menciptakan suasana kebersamaan yang mengingatkan akan pentingnya hidup dalam harmoni," jelasnya.

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya mengharapkan melalui tema yang diangkat dalam perayaan Hari Raya Nyepi, 'Sat Cit Anada untuk Indonesia Jaya' bisa tumbuh rasa guyub rukun seluruh masyarakat di Indonesia. "Kesadaran dari seluruh warga negara khususnya umat Hindu untuk menjaga suasana damai, guyub rukun, saling menghormati, apalagi ini tahun politik. Kami ingatkan Bhinneka Tunggal Ika, agar tidak mudah terprovokasi," ujarnya.

Baca Juga: Gunungan Oleh-Oleh Khas Jogja 11 Meter Pecahkan Rekor Dunia dan MURI

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya