Pemkab Sleman Sidak Gas 3 Kg, 67 Gas Melon Dipakai di Rumah Makan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sleman bersama PT Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sidak penggunaan gas elpiji 3 kg bersubsidi di restoran dan rumah makan pada Rabu (1/11/2023). Dalam sidak ditemukan sebanyak 67 tabung gas 3 kg bersubsidi di berbagai rumah makan.
Staff Ahli Bupati Sleman Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Heru Saptono mengatakan sidak dilakukan lantaran kuota gas Kabupaten Sleman per Agustus sudah melebihi 13 persen. "Yaitu sebesar 32.447 tabung, dari alokasi kuota per Agustus sebanyak 28.643 tabung," ujar Heru.
1. Rumah makan diminta ganti bright gas
Para pengelola rumah makan yang kedapatan menggunakan gas tabung 3 kg bersubsidi, langsung diberikan gratis bright gas. “Misal gas melon (elpiji 3 kg) ada dua, kita ganti dengan satu bright gas. Sehingga kegiatan usaha mereka masih bisa berjalan,” imbuh Heru.
2. Diharap penggunaan elpiji 3 kg sesuai peruntukannya
Heru mengimbau agar rumah makan menggunakan gas sesuai peruntukannya. Pasalnya, gasmelon hanya ditujukan untuk masyarakat miskin. “Kita himbau tetap menggunakan bright gas yang sesuai dengan peruntukkannya, karena gas melon ini untuk masyarakat miskin,” kata Heru.
Baca Juga: PSS Sleman Lepas 3 Pemain, Salah Satunya Ifan Nanda
3. Khawatir masyarakat kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg
Sementara Sales Branch Manager Pertamina DIY, Made Mega menambahkan apabila rumah makan tetap menggunakan gas elpiji 3 kg, maka dampaknya masyarakat akan kesusahan memperoleh gas.
“Pertamina sendiri sudah melakukan subsidi tepat, dimana kita menyampaikan ke agen-agen untuk setiap pangkalan menjual gas sesuai dengan ketentuannya,” tegas Made Mega.
Baca Juga: Pemkab Bantul Gelar Job Fair Sediakan 800 Lowongan Kerja