Peluang Pekerjaan di Luar Negeri Terbuka Lebar, Tertarik?

Pekerja Migran Indonesia sumbang devisa sangat besar

Sleman, IDN Times - Peluang bagi para pencari kerja yang ingin bekerja di luar negeri dinilai terbuka lebar. Peluang tersebut harus bisa ditangkap oleh para pencari kerja.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mengatakan bahwa angkatan kerja masih sangat tinggi di Indonesia. Termasuk pascapandemi, di mana angka pengangguran mengalami peningkatan.

"Maka peluang kerja di luar negeri ini yang tidak boleh lolos, tapi harus cepat direbut oleh anak-anak kita, yang kita persiapkan mereka untuk memiliki kompetensi," kata Benny saat kunjungan di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Banyuraden, Gamping, Sabtu (11/2/2023).

1. Penyiapan SDM dan perubahan mindset

Peluang Pekerjaan di Luar Negeri Terbuka Lebar, Tertarik?Kegiatan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. (Dok Istimewa).

Benny menyebut tidak bisa dipungkiri untuk mendapat pekerjaan di luar negeri tersebut harus bersaing juga dengan negara lain. Sehingga penting untuk mempersiapkan SDM Indonesia sebaik mungkin. Namun, ada hal penting lainnya yang harus dilakukan, yaitu mengubah mindset tentang Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Dulu orang merasa kalau jadi PMI Itu pekerja rendahan, kerja orang bermasalah. Yang bermasalah dalam bentuk eksploitasi selama ini, dialami mereka yang berangkat secara tidak resmi," kata Benny.

Benny mengungkapkan jika berangkat secara resmi, negara telah menyiapkan PMI agar kompeten, ahli, terampil, serta memiliki kemampuan berbahasa melalui pendidikan dan pelatihan. Mereka juga dilengkapi dokumen resmi, benar-benar sebagai pekerja.

"Perlindungan negara bahkan diberikan sebelum mereka berangkat, selama mereka bekerja, bahkan setelah mereka bekerja. Perlindungan diberikan tidak hanya pada PMI, tapi juga keluarganya. Tiga dimensi, ekonomi sosial dan hukum," ungkap Benny.

Baca Juga: Dari Pekerja Migran, Usaha Bambang Kini Beromzet Rp500 Juta per Bulan

2. PMI profesi yang berkontribusi besar

Peluang Pekerjaan di Luar Negeri Terbuka Lebar, Tertarik?Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Benny menegaskan menjadi PMI merupakan profesi yang penting bagi negara. PMI disebut penyumbang devisa terbesar kedua Rp159,6 Triliun.

"Itu angka yang luar biasa, dan mereka harus diletakkan sebagai pahlawan, itu keinginan Pak Jokowi," ujar Benny.

Jika mindset sudah dirubah dan menganggap PMI sebagai orang penting, maka tindakan pada PMI juga akan berubah. Perlakuan semakin terhormat hingga fasilitas akan disediakan.

"Kita sedang dan akan mengerjakan itu. Jadi saya garansi transformasi ini sedang berjalan. Perubahan besar sedang dan akan dikerjakan," kata Benny.

3. Peluang untuk tenaga kesehatan

Peluang Pekerjaan di Luar Negeri Terbuka Lebar, Tertarik?ilustrasi tenaga kesehatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara khusus dalam kunjungan di Poltekkes Kemenkes Yogyakarta itu, Benny juga menyebut untuk peluang pekerjaan tenaga kesehatan lebih khusus perawat, di luar negeri juga terbuka lebar. Pertama, disebutnya Jepang sangat membutuhkan banyak perawat dari Indonesia.

"Jerman sudah mulai ya, kemarin kita menempatkan tahun ini hampir 600 seat yang disiapkan untuk Jerman. Kemarin datang dari Arab Saudi, mereka tahun ini meminta 2.500 perawat dikirim ke Timur Tengah, jadi peluang kerja untuk perawat sangat tinggi," kata Benny.

Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Iswanto menyambut baik sinergi dengan BP2MI ini. Menurutnya dengan penjelasan seputar PMI, membuka pandangan baru.

"PMI benar-benar diistimewakan negara, merupakan pahlawan devisa, membawa nama besar Indonesia di Internasional," ujarnya.

Menurutnya ada peluang di luar negeri yang bisa ditangkap oleh mahasiswa. Pasalnya Poltekkes Kemenkes Yogyakarta sendiri setiap tahunnya menghasilkan ratusan perawat.

"Sehingga dengan peluang yang dibuka, kami akan membekali sejak sekarang, mulai dari bahasa, standar yang harus bertaraf internasional, termasuk membuka kelas internasional tahun ini. Sehingga akan menjadi penyuplai kebutuhan PMI tenaga kesehatan khususnya. Kita punya beberapa profesi, selain keperawatan, ada bidan, dan profesi lainnya. Mudah-mudahan akan menjadi jalan kita dapat mengisi tenaga kerja di luar negeri," ungkapnya.

Baca Juga: Tantowi Yahya Ajak Pengusaha DIY Tangkap Pasar Ekspor ASEAN

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya