PHRI DIY: Okupansi Hotel Libur Idul Adha Lebih Rendah dari Tahun Lalu

Larangan study tour jadi salah satu penyebab

Intinya Sih...

  • Okupansi hotel di Yogyakarta selama libur Idul Adha turun dibanding tahun lalu, dipengaruhi oleh larangan study tour di beberapa daerah.
  • Okupansi hotel non bintang tercatat 40 persen, sementara hotel bintang mencapai 60 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya.
  • Larangan study tour di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah menjadi salah satu faktor penurunan okupansi hotel. Namun, capaian okupansi di jantung kota Jogja cukup baik.

Yogyakarta, IDN Times - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PHRI DIY) mencatat okupansi hotel di wilayahnya selama libur Idul Adha tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu. Kebijakan pelarangan study tour oleh sejumlah daerah menjadi salah satu penyebab.

"Tahun ini turun (okupansi hotel) dibanding Idul Adha tahun lalu," ungkap Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, Selasa (18/6/2024).

1. Okupansi lebih rendah dibanding tahun lalu

PHRI DIY: Okupansi Hotel Libur Idul Adha Lebih Rendah dari Tahun Laluilustrasi hotel (unsplash.com/Francesca Saraco)

Deddy menyebutkan pada periode Sabtu (15/6/2024)–Selasa (18/6/2024) okupansi hotel non bintang tercatat 40 persen. Sementara itu untuk hotel bintang, okupansi tercatat 60 persen.

"Tahun lalu libur Idul Adha okupansi pada kisaran 50 sampai dengan 70 persen. Dibanding libur Waisak, Mei lalu juga kalah, kemarin rata-rata bisa 60–80 persen," kata Deddy.

2. Larangan study tour jadi salah satu penyebab

PHRI DIY: Okupansi Hotel Libur Idul Adha Lebih Rendah dari Tahun LaluKetua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Diungkapkan Deddy ada beberapa kemungkinan penyebab turunnya okupansi tahun ini. Pertama, kemungkinan berbarengan di daerahnya ada penyembelihan dan ada juga yang sedang mencari sekolah. "Selain itu larangan study tour di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, juga belum dicabut," kata Deddy.

Deddy mengatakan pihaknya sudah mencoba berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait larangan study tour ini. "Sudah dengan Direktur Pemasaran Dalam Negri Kemenparekraf, waktu kita jumpa di table top guyub sesarengan seri 6 di Bali lalu. Menurut beliau pihak Kemenparekraf sudah bicara dengan Kemendikbud, Kementerian Dalam Negeri yang memohon untuk mencabut larangan tersebut," ungkap Deddy.

Baca Juga: Cerita Warga Saksikan Prosesi Hajad Dalem Garebeg Besar Keraton Jogja

3. Kawasan malioboro masih jadi favorit

PHRI DIY: Okupansi Hotel Libur Idul Adha Lebih Rendah dari Tahun LaluIlustrasi wisatawan di Malioboro, Jumat (24/5/2024). (IDN Times/ Herlambang Jati Kusumo)

Diungkapkan Deddy, meski okupansi hotel rata-rata liburan Idul Adha ini dibawah tahun lalu, namun untuk capaian okupansi di jantung kota Jogja cukup baik. "Wilayah Malioboro bisa 70–80 persen," ungkap Deddy.

Dikatakan Deddy wisatawan pada libur Idul Adha ini didominasi dari kalangan keluarga. Mereka berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian Lampung, Kalimantan Timur.

Baca Juga: 6 Wisata di Jogja untuk Study Tour, Belajar Sambil Piknik Seru

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya