Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Melek Informasi Cuaca Ekstrem Jogja, BPBD Minta Warga Pantau Medsos

ilustrasi bencana longsor (IDN Times/Aditya Pratama)

Yogyakarta, IDN Times – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DI Yogyakarta mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah potensi cuaca ekstrem. 

Kepala Pelaksana BPBD DI Yogyakarta, Biwara Yuswantana meminta warga untuk memantau cuaca berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Jadi dalam kurun waktu lima hari ke depan ada cuaca ekstrem, kemudian beberapa minggu ke depan masa pancaroba, kita lihat gejala atau indikasinya. Misalnya angin kencang, hujan tiba-tiba lebat dan sebagainya,” kata Biwara, Selasa (11/10/2022).

1. Meningkatkan kewaspadaan masing-masing tempat tinggal

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana. IDN Times/Tunggul Damarjati

Potensi cuaca ekstrem dan masa pancaroba, Biwara mengingatkan kondisi wilayah masyarakat sesuai dengan tingkat kerawanan di mana mereka tinggal.

“Masyarakat yang ada di daerah lereng, juga ada beberapa yang longsor. Perlu meningkatkan kewaspadaan lalu ada gejala-gejala pergerakan tanah seperti misalnya material yang terbawa oleh air. Tanah yang mulai larut di dalam air atau ada pohon yang miring. Waspada ya untuk kemudian menyelamatkan diri atau menuju ke tempat yang aman,” ujar Biwara.

2. Hujan berkepanjangan perlu jadi perhatian

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Jika terjadi hujan lebat dalam waktu berkepanjangan, BPBD meminta perlu menjadi perhatian. Masyarakat diimbau tidak berada di sekitar pohon, lereng-lereng yang potensi longsor. “Hujan waktu sekian jam, misal terjadi 3 jam harus menghindari seperti di sekitar pohon yang lapuk, rimbun, mungkin sudah tua potensi tidak kuat,” ucap Biwara.

Dikatakannya kondisi cuaca memang tidak bisa ditolak atau dicegah. Hal yang bisa dilakukan adalah meminimalkan terjadinya bencana dan jatuhnya korban jiwa. “Kalau bicara cuaca itu given mau tidak mau harus kita terima musim ini. Yang bisa kita lakukan adalah jangan sampai peristiwa alam itu kemudian bertemu kerentanan yang ada di sekitar kita. Sehingga kemudian menimbulkan terjadinya bencana,” katanya.

3. Minta warga mengikuti perkembangan cuaca melalui medsos

Ilustrasi media sosial. Pexels/Tracy Le Blanc

Biwara mengatakan jika ada angin kencang tiba-tiba dan hujan lebat, merupakan bagian dari peristiwa alam. Hal tersebut harus diterima, namun jangan sampai peristiwa alam berganti menjadi bencana yang menyebabkan pohon roboh dan asbes atap rumah yang berpotensi terbang, dan menimpa orang.

“Kami juga berharap masyarakat mengikuti media sosial untuk informasi yang memberi manfaat. Seperti BMKG, kita bisa mengantisipasi dan lebih waspada dengan cuaca seperti apa yang terjadi di sekitar kita,” pungkas Biwara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us