Makan, Minum, dan Tembakau Kerek Angka Inflasi Maret 2024 di Jogja

Harga cabai turun, tekan laju inflasi

Yogyakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta (BPS DIY) mencatat inflasi DIY pada Maret 2024 sebesar 0,43 persen (mtm), sementara secara tahunan sebesar 2,95 persen (yoy). Inflasi ini utamanya dipicu adanya kenaikan kelompok makanan.

Inflasi tersebut meningkat dibandingkan bulan Februari 2024, sebesar 0,39 persen (mtm) dan 2,75 persen (yoy). 

Secara spasial, inflasi DIY pada Maret 2024 relatif lebih rendah dari realisasi gabungan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa dan nasional yang secara berturut-turut sebesar 2,96 persen (yoy) dan 3,05 persen (yoy).

1. Pendorong inflasi di DIY pada Maret 2024

Makan, Minum, dan Tembakau Kerek Angka Inflasi Maret 2024 di JogjaIlustrasi beras. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Inflasi DIY secara bulanan pada Maret 2024, utamanya dipicu oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,36 persen (mtm), seiring masih tingginya harga beberapa komoditas pangan, di antaranya beras, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Berdasarkan pantauan di website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS, https://www.bi.go.id/hargapangan), harga beras tercatat masih tinggi di level Rp15.150/kg pada akhir Maret 2024, meski melandai dibanding harga bulan Februari 2024 dengan harga Rp15.400/kg.

"Sementara daging ayam ras dan telur ayam ras, mengalami kenaikan harga sebagai dampak tingginya biaya input yaitu pakan jagung di tengah harga jagung global yang terpantau stabil tinggi," ujar Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan DIY, Ibrahim, Senin (1/4/2024).

Lebih lanjut, inflasi DIY pada Maret 2024 turut dipicu oleh kelompok perawatan pribadi dengan andil sebesar 0,03 persen (mtm) sejalan dengan tingginya harga emas global sebagai dampak berlanjutnya tekanan geopolitik yang mendorong volatilitas harga komoditas global.

2. Harga cabai turun, tahan laju inflasi

Makan, Minum, dan Tembakau Kerek Angka Inflasi Maret 2024 di Jogjailustrasi cabai segar (pexels.com/Engin Akyurt)

Peningkatan inflasi bulan Maret 2024, tertahan oleh penurunan harga komoditas aneka cabai seperti cabai merah, hijau, dan rawit. Harga cabai menurut pantauan PIHPS tercatat berturut-turut Rp44.400/kg dan Rp38.750/kg, lebih rendah dari harga bulan Februari 2024 yang sebesar Rp83.150/kg dan Rp59.150/kg.

"Melandainya harga aneka cabai sejalan dengan melimpahnya pasokan pasca musim panen hortikultura di daerah sentra sekitar DIY," ujar Ibrahim.

Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Jogja Naik, Masyarakat Tak Perlu Panic Buying

3. Upaya TPID DIY mengendalikan inflasi

Makan, Minum, dan Tembakau Kerek Angka Inflasi Maret 2024 di JogjaKepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan DIY, Ibrahim. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Upaya untuk menstabilkan harga sepanjang Ramadhan dan Idulfitri 2024, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, melakukan serangkaian mitigasi, di antaranya intensif menyelenggarakan pperasi pasar, gelar pangan murah, atau pasar murah. Selama  Maret 2024, terlaksana sebanyak 60 kali disertai optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store. Kemudian, pemantauan harga dan pasokan langsung ke pedagang ritel dan distributor untuk memastikan keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan.

Selain itu mendorong perluasan Kerja sama Antar Daerah (KAD) provinsi maupun intra provinsi, untuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok, dan kampanye belanja bijak dengan memaksimalkan omni-channel dalam rangka menjaga ekspektasi inflasi masyarakat disertai dengan seruan diversifikasi pangan. "Hal-hal tersebut tersebut merupakan perwujudan kolaborasi antara semua pihak dalam rangka mencapai target inflasi 2024 pada kisaran 2,5 persen," ucap Ibrahim.

Baca Juga: 8 Agenda Wisata Jogja Bulan April 2024, Libur Lebaranmu Kian Meriah

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya