LokaLogi, Komunitas Mahasiswa UGM Peduli Pengelolaan Sampah

Merespons kondisi lingkungan yang ada

Intinya Sih...

  • UKM Pramuka UGM membentuk komunitas LokaLogi sebagai upaya mahasiswa merespons isu lingkungan dan pengelolaan sampah
  • LokaLogi mensosialisasikan dan memberikan solusi pengelolaan sampah, serta membuka kerja sama dengan organisasi lain dalam kampanye isu sampah dan lingkungan
  • Anggota LokaLogi akan terlibat dalam storytelling, layanan event waste management, dan menjadi kanal media edukasi pada isu sampah

Sleman, IDN Times - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki komunitas peduli sampah yang diberi nama LokaLogi. Komunitas ini merupakan salah satu upaya untuk merespons isu lingkungan dan pengelolaan sampah sesuai dengan kapasitas mahasiswa.

"UKM Pramuka UGM menyadari bahwa mahasiswa turut berperan besar dalam memunculkan inovasi dan aksi nyata untuk isu sampah. LokaLogi dibentuk tidak hanya sebagai komunitas saja, melainkan juga sebagai wadah bagi komunitas lainnya untuk menyelesaikan masalah pengelolaan sampah," kata Ketua Komunitas LokaLogi UGM, Yudhistira Wiranusa Sumantri, Rabu (12/6/2024).

1. Kegiatan utama LokaLogi

LokaLogi, Komunitas Mahasiswa UGM Peduli Pengelolaan Sampahilustrasi daur ulang sampah dapur (freepik.com/freepik)

Yudhistira menerangkan bahwa kegiatan utama LokaLogi mensosialisasikan dan memberikan solusi pengelolaan sampah kepada masyarakat. Seperti reuse dan recycle untuk menunda penumpukan sampah dan melakukan pengelolaan sampah secara lebih baik. 

Selain itu, pihaknya membuka kerja sama dan kolaborasi aktif dengan organisasi lainnya dalam kampanye isu sampah dan lingkungan. Ia menyebutkan nilai-nilai yang diterapkan dalam organisasi sebenarnya cukup sederhana. 

2. Komunitas LokaLogi hadir dalam tiga hal

LokaLogi, Komunitas Mahasiswa UGM Peduli Pengelolaan Sampahilustrasi membuat kompos (freepik.com/freepik)

Dijelaskan oleh Yudhistira, anggota komunitas LokaLogi setidaknya akan hadir dalam tiga hal. Pertama, storytelling atau penceritaan dari praktik internal. Kedua, memberikan layanan event waste management atau pengelolaan sampah di suatu acara, di lingkungan UGM dan kepramukaan. Terakhir, LokaLogi sebagai kanal media edukasi pada isu, serta penjangkauan kolaborasi.

"Praktik-praktik waste management dirancang sesederhana mungkin agar mudah dimengerti oleh siapa saja, termasuk masyarakat. Nantinya, komunitas ini menjadi wadah bagi mahasiswa dalam berperan aktif merespon isu sampah," kata dia. 

Baca Juga: Pemda DIY Minta Dukungan Kementerian Keuangan Tangani Sampah

3. Peluncuran komunitas turut memperingati hari lingkungan hidup

LokaLogi, Komunitas Mahasiswa UGM Peduli Pengelolaan Sampahilustrasi bumi (dok. IDN Times/Siantita Novaya)

Pada peluncuran komunitas LokaLogi pada Rabu, 5 Mei lalu juga untuk Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2024. Peluncuran komunitas dihadiri oleh Kasubdit Organisasi, Fasilitas, dan Kesejahteraan Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan UGM, Desi Yulianti. Turut hadir dan memberikan sambutan dari unsur kepramukaan, yakni pengurus Kwartir Daerah DIY, E. Pramusinto, dan Ketua Kwartir Cabang Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, perwakilan dari Satuan Karya (Saka) Kalpataru se-DIY, serta NGO World Clean Up Day (WCD) DIY, Trash Hero Yogyakarta, Konsorsium Ekonomi Sirkular Indonesia (KESI), dan Arsitek Komunitas (Arkom) Indonesia. 

Baca Juga: Darurat Sampah di Jogja, Pembukaan TPA dan TPS Tak Selesaikan Masalah 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya