Lahan Pertanian di DIY Terdampak Kekeringan, BPBD Tunggu Anggaran

Gunungkidul alami dampak cukup besar

Intinya Sih...

  • Kemarau panjang dampak pada sektor pertanian di DIY, membutuhkan dana TMC dan bantuan air bersih
  • BPBD DIY berkoordinasi dengan BNPB untuk alternatif bantuan sumur bor, khawatir terjadi gagal pangan
  • BTT kabupaten masih cukup tangani kekeringan, BPBD sudah mendistribusikan 700 tangki air bersih di wilayah terdampak

Yogyakarta, IDN Times - Kemarau panjang berdampak pada sejumlah daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), termasuk pada sektor pertanian. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad menyebut pihaknya masih menunggu kepastian dana dari pemerintah.
 
Dijelaskan Noviar, ada dua jenis dana yang sedang diajukan ke pemerintah pusat. Pertama dana pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Kedua, dana siap pakai yang akan digunakan untuk penyaluran bantuan air bersih, terutama di wilayah Gunungkidul yang paling terdampak.
 
"Namun, hingga saat ini kami belum mendapatkan informasi pasti mengenai jumlah dana siap pakai yang akan diberikan," kata Noviar, Selasa (20/8/2024).

1. Koordinasi dengan BNPB atasi kekeringan

Lahan Pertanian di DIY Terdampak Kekeringan, BPBD Tunggu AnggaranKepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Diketahui salah satu yang terdampak akibat kemarau panjang ini, yaitu pada sektor pertanian. Terkait dampak pada pertanian, Noviar menyebut pihaknya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“BNPB menawarkan alternatif bantuan berupa pembuatan sumur bor. Namun, kami masih perlu melakukan kajian lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan dan efektivitasnya,” jelas Noviar.
 
Noviar mengkhawatirkan kekeringan berkepanjangan ini berdampak pada gagal pangan, dan krisis pangan. Ia berharap dampak ini bisa diatasi oleh pemerintah kabupaten atau provinsi. “Saat ini kami belum melihat adanya potensi krisis pangan yang signifikan,” kata dia.

2. BTT di kabupaten diandalkan

Lahan Pertanian di DIY Terdampak Kekeringan, BPBD Tunggu Anggaranilustrasi anggaran (pexels.com/Pixabay)

Noviar mengatakan masing-masing kabupaten/kota juga memiliki anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang bisa digunakan untuk menangani dampak kekeringan. Menurutnya anggaran yang ada masih bisa untuk mengatasi kekeringan saat ini.
 
“Saat ini BTT kabupaten masih cukup untuk menanggulangi kebutuhan mendesak seperti penyediaan tangki air bersih. Pemerintah provinsi baru akan menggunakan BTT jika anggaran kabupaten sudah habis," kata Noviar.
 
Disebutnya untuk BPBD DIY telah mendistribusikan sebanyak 700 tangki air bersih ke wilayah yang terdampak kekeringan. Selain itu, di Kapanewon ada sekitar 2.000 tangki. “Itu pakai anggaran rutin mereka. Ketika anggaran kabupaten sudah habis, baru (menggunakan angaaran) provinsi,” jelas Noviar.

Baca Juga: 700 Tangki Air Disalurkan Bantu Kekeringan di Gunungkidul

3. Lahan pertanian di Gunungkidul terkena dampak

Lahan Pertanian di DIY Terdampak Kekeringan, BPBD Tunggu Anggaranilustrasi kekeringan (pexel.com/FOX)

Salah satu wilayah di DIY yang terdampak kekeringan ini di Kabupaten Gunungkidul. Di Gunungkidul ini ribuan hektare lahan pertanian terdampak. Berdasarkan laporan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), komoditas padi menjadi yang paling terdampak.
 
Hingga akhir Juli, tercatat sekitar 1.153 hektare lahan padi mengalami kekeringan, dengan 412 hektare di antaranya mengalami gagal panen total. Dari total luas lahan padi yang gagal panen, Kapanewon Semin menjadi wilayah yang paling parah terdampak dengan luas mencapai 242 hektare. Disusul kemudian oleh Kapanewon Ngawen, 92 hektare, Patuk 35 hektare, kemudian Gedangsari 24 hektare, Nglipar 9 hektare, Dlingo dan Ponjong, masing-masing 5 hektare.
 
Tidak hanya padi, tanaman jagung juga mengalami nasib yang sama. Sebanyak 135 hektare lahan jagung di Kapanewon Saptosari dilaporkan gagal panen akibat kekurangan air.

Baca Juga: DIY Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya