Kurangi Antrean Truk, Pengiriman Sampah ke Piyungan akan Dijadwal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberlakukan pembagian waktu pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan. Langkah ini diambil untuk mengurangi antrean truk sampah menuju TPA Piyungan.
“Untuk saat ini tidak ada penutupan, hanya digilir waktunya,” kata Kepala DLHK DI Yogyakarta, Kuncoro Cahyo Aji, ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (27/10/2022).
1. Waktu pembuangan sampah dibagi berdasarkan kabupaten
Kuncoro menyebut pada masa penataan dilakukan pengaturan waktu pembuangan. Pada Rabu (26/10/2022), TPA Piyungan menerima pembuamgan sampah dari Sleman, lalu Kota Yogyakarta pada Kamis (27/10/2022) dan Bantul hari Jumat (28/10/2022) "Ini untuk mengurangi antrean. Sabtu besok kita akan evaluasi,” ujar Kuncoro
Terkait volume sampah di TPA Piyungan, Kuncoro menyebut saat ini masih belum penuh. “Belum penuh Zona A dan Zona B, karena sangat dinamis. Kami sampaikan juga, sudah penyerahan zona transisi, kita akan isi zona transisi dulu, sambil masa pemeliharaan,” katanya.
2. Volume sampah di akhir pekan mencapai 900 ton per hari
Masa pemeliharaan selama enam bulan, baik pembenahan oleh rekanan jika ada yang bocor masih bisa dibenahi ditambah jika ada air lindi yang menetes bisa dibenahi. Masa pemeliharaan selama enam bulan, terhitung dari Oktober.
Kuncoro menyebut untuk volume sampah sendiri rata-rata saat tercatat 750 ton per hari. Pada akhir pekan volume sampah lebih besar, yaitu per hari bisa mencapai 900 ton.
Baca Juga: Pemda DI Yogyakarta Tawarkan Pengolahan Sampah Piyungan ke Jerman
3. Pengelolaan ke depan memaksimalkan 3R , yaitu reduce, reuse, dan recycle
Pengelolaan sampah menurut Kuncoro masih menjadi tantangan, diketahui sampah sempat menumpuk di sejumlah titik di Kota Yogyakarta, Sleman maupun Bantul. "Karena ya tadi antrean cukup panjang jadi ya bergiliran," ujar Kuncoro.
Ke depan, Kuncoro menyebut pengelolaan sampah akan dilakukan mulai dari hulu. Cara yang akan dilakukan dengan memaksimalkan 3R , yaitu reduce, reuse, dan recycle. "Sebetulnya ini program besar dan komperhensif, masalah diselesaikan di tingkat hulu. Sudah mulai di Sleman, kami koordinasikan dari TPS 3R. 15 TPS 3R sudah merencanakan untuk menyelesaikan di 35 kelurahan. Ini untuk mengantisipasi persoalan sampah ke depan," kata Kuncoro.
Baca Juga: Mendag Minta Bulog Perkuat Cadangan Pangan dari Beras hingga Kedelai