Koreografer Tari di Kabupaten Sleman Perlu Regenerasi

Disbud Sleman gelar lomba cipta tari daerah

Sleman, IDN Times –Koreografer tari mendesak untuk diregenerasi meski pelaku seni di Kabupaten Sleman cukup banyak. Selain itu, saat ini perlu segera dipikirkan agar kesenian tari di Bumi Sembada bisa lestari.

Kepala Dinas Kebudayaan/Kundha Kabudayan Kabupaten Sleman, Edi Winarya mengatakan berkaca pada kondisi itu, Dinas Kebudayaan/Kundha Kabudayan Kabupaten Sleman menyelenggarakan Lomba Cipta Tari tingkat Kabupaten Sleman. Selain untuk memperingati Hari Tari Internasional di Museum Gunung Merapi, Sleman, Sabtu (27/4/2024) acara ini juga bertujuan agar seni tari bisa lestari. 

1. Perlu regenerasi orang yang bergerak pada seni tari

Koreografer Tari di Kabupaten Sleman Perlu RegenerasiLomba Cipta Tari Disbud Sleman. (Dok. Istimewa)

Menurut Edi meski masih banyak orang yang berkecimpung di dunia tari, namun hanya itu-itu saja. Sehingga perlu ada solusi ke depan. "Ajang festival bergengsi di Daerah Istimewa Yogyakarta itu sendratari. Yang saya lihat, beliau penata tari itu-itu saja, sehingga ini menjadi keresahan pemikiran yang harus segera kita berikan solusinya," ujar Edi.

Edi juga berharap dengan ajang yang digelar Disbud Sleman, menciptakan orang-orang yang cerdas di bidang tari yaitu koreografer, penata kostum, penata iringan, dan penata artistik. "Upaya kecil ini selalu kita laksanakan setiap tahun agar kita tidak kehilangan ekosistem dari pelestarian tari di Kabupaten Sleman. Ketika regenerasi itu tidak kita lakukan, saya yakin Sleman akan kehabisan orang-orang yang bisa berpikir dalam kemajuan tari," ujar Edi.

2. Disbud Sleman mencoba menggali potensi

Koreografer Tari di Kabupaten Sleman Perlu RegenerasiLomba Cipta Tari Disbud Sleman. (Dok. Istimewa)

Sementara itu, menurut Kepala Bidang Adat, Tradisi, Lembaga Budaya, dan Seni Dinas Kebudayaan Sleman, Eko Ferianto, lomba cipta tari merupakan salah satu program unggulan Dinas Kebudayaan Sleman, untuk menggali potensi sumber daya manusia di bidang penciptaan tari. Oleh sebab itu, masing-masing di kapanewon diharapkan bisa tumbuh pencipta tari yang andal.

"Perbedaan lomba cipta tari tahun ini dari tema dan jumlah penari. Kalau tahun ini temanya tari kerakyatan, ada badui, ada trengganon, tari yang ada di wilayah Kabupaten Sleman," ujar Eko.

Baca Juga: Sosok Joko Pinurbo, Penyair yang Membuat Jogja Jadi Romantis

3. Belasan kapanewon ikuti lomba cipta tari 2024

Koreografer Tari di Kabupaten Sleman Perlu RegenerasiLomba Tari Kreasi di Desa Wisata Palgading Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik, pada Sabtu (27/4/2024). (Dok. Istimewa)

Lomba Cipta Tari 2024 diikuti oleh sanggar-sanggar terpilih dari 17 kapanewon. Perlombaan dinilai oleh tiga dewan juri yaitu para pencipta tari yang sudah berpengalaman. Untuk para pemenang, nantinya mendapat hadiah berupa uang pembinaan, plakat, dan sertifikat.

"Harapannya pertumbuhan seni tari semakin pesat dan merata. Kadang anggapan orang antara kapanewon A dengan kapanewon B tidak imbang. Hal ini akan terus kita gali, otomatis teman-teman seniman akan mempersiapkan dengan baik,” ujar Eko.

Baca Juga: 7 Venue Pernikahan di Hotel Jogja, Tawarkan Kemewahan dan Elegansi

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya