Ini Penilaian Proses Pemilu 2024 di Mata Pengamat Politik UGM

Integritas Pemilu jadi kunci

Yogyakarta, IDN Times - Pakar Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati menyoroti penyelenggaraan Pemilu 2024, mulai integritas Pemilu, kepastian aturan, hingga partisipasi masyarakat.

Mada mengungkapkan Pemilu yang sehat adalah persaingan yang adil dan berimbang, serta memiliki kepastian prosedur dan hukum setiap tahapannya. Sayangnya, prosedur pelaksanaan pemilu di Indonesia mengalami perubahan setiap tahapannya, baik secara legal atau dilakukan oleh kepentingan pihak tertentu.

"Aturan main Pemilu ini selalu bisa diotak-atik di setiap tahapan. Dari seluruh tahapan tersebut kita bisa nilai integritas Pemilu sejauh apa. Selain itu, kita juga bisa menilai dari para pemangku kepentingan, dari peserta, penyelenggara, atau dari pemilihnya. Bahkan bisa dari pemerintah yang sedang berkuasa. Sejauh mana para peserta pemilu ini melakukan pemilu yang fair dan berintegritas," tutur Mada, Rabu (28/2/2024).

1. Integritas Pemilu menjadi hal penting agar kecurangan tak terjadi

Ini Penilaian Proses Pemilu 2024 di Mata Pengamat Politik UGMPengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Mada Sukmajati, di Kampus UGM, Kamis (30/11/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Mada menjelaskan, integritas Pemilu sangat penting untuk dijaga karena berperan sebagai pelindung dari sistem pemilu. Meski tidak ada pemilu yang benar-benar berintegritas, namun jika sebuah negara memiliki integritas yang rendah, maka malpraktik dan kecurangan sangat mungkin terjadi. Pihak yang paling terdampak tentunya adalah masyarakat.

"Kalau tidak ada integritas dalam pemilu, jelas itu akan mengurangi kepercayaan publik terhadap lembaga politik, partai, pemilu, parlemen, dan lain-lain. Bisa juga memicu adanya protes dan kekerasan. Sehingga ini sangat berbahaya," terang Mada.

2. Pemilu berintegritas melindungi sistem demokrasi

Ini Penilaian Proses Pemilu 2024 di Mata Pengamat Politik UGMIlustrasi pemilu (dok. Pribadi/Ndoro Anom)

Mada menjelaskan untuk menjaga dan melindungi sistem demokrasi untuk masyarakat, Pemilu berintegritas menjadi salah satu dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). Pada poin ke-16 tentang perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat.

"Integritas menjadi penting agar Pemilu tetap berjalan kondusif, aktif, dan tentunya berimbang serta adil bagi seluruh elemen peserta Pemilu," ucap Mada. 

Baca Juga: KPU Yogyakarta Mulai Proses Rekapitulasi Hitung Hasil 1.298 TPS

3. Beban kerja yang tinggi selalu muncul saat Pemilu

Ini Penilaian Proses Pemilu 2024 di Mata Pengamat Politik UGMIlustrasi Pemilu (IDN Times/Esti Suryani)

Sementara anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Umi Illiyyina menjelaskan pelaksanaan Pemilu 2024, tercatat puluhan petugas penyelenggara mengalami kelelahan hingga sakit, bahkan meninggal dunia. "Sudah ada satu dari Linmas (Satuan Perlindungan Masyarakat) yang meninggal dunia. Kemudian ada sekitar tiga pengawas TPS yang masuk rumah sakit. Pertama mengalami kecelakaan tunggal karena kelelahan mengawal kotak suara, dan dirawat di ICCU karena kelelahan. Bahkan ada yang sampai diinfus tetap melanjutnya kerjanya," papar Umi.

Beban kerja tinggi yang dibebankan pada petugas penyelenggara menjadi masalah yang kerap muncul di setiap pemilu. 

 

Baca Juga: KPU DIY Targetkan Rekapitulasi Tingkat Kabupaten/Kota Selesai Besok

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya