Hati-hati Kanker Payudara Mengintai Anak Muda, Ini Gejalanya

Deteksi dini penting dilakukan

Yogyakarta, IDN Times - Kanker Payudara masih menempati peringkat tertinggi di Indonesia dibanding kanker lain. Bahkan pada usia muda tidak lepas dari ancaman penyakit ini.

Berdasarkan data Globocan 2020, menunjukkan terdapat 210.332 kasus kanker. Dari jumlah tersebut 65.858 kasus atau 31,3 persen merupakan kanker payudara. Angka meninggal akibat kanker payudara juga terbilang tinggi yaitu 22.430 atau 20,6 persen. "Kanker payudara ini sangat mendominasi, termasuk jumlah yang meninggal," kata Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Center, Wong Chiung Ing, di Yogyakarta, Kamis (11/5/2023).

1. Deteksi dini jadi hal penting

Hati-hati Kanker Payudara Mengintai Anak Muda, Ini GejalanyaKonsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Center, Wong Chiung Ing dan Manager Canhope Semarang, Meidy Tanzil. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Deteksi dini menjadi sesuatu hal yang penting untuk menangani kanker payudara. Dikatakan Wong, jika sesorang masih berada di stadium 1 untuk penyembuhannya pun akan lebih mudah. 

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dini. Mulai terdapat benjolan di payudara, dirasakan sangat sakit, atau terdapat perubahan kulit. "Kemudian benjoalan saat menstruasi, biasanya hilang setelah menstruasi. Kalau tidak hilang itu harus hati-hati," ujar Wong.

Selain itu jika melihat puting terbalik, atau ada tarikan ke dalam. Serta, ada gejala cairan dari puting. "Jika ada perubahan kulit, seperti permukaan kulit jeruk itu jadinya. Itu kanker yang ganas," kata Wong.

2. Generasi muda harus waspada

Hati-hati Kanker Payudara Mengintai Anak Muda, Ini GejalanyaIlustrasi perempuan muda (IDN Times/Arief Rahmat)

Wong mengungkapkan generasi muda harus mewaspadai bahaya kanker payudara. Ia mengatakan insidensi kanker seluruh dunia usianya semakin muda. Ia juga menceritakan belum lama ini ada pasien yang usianya masih 33 tahun, sudah stadium cukup lanjut.

"Kami juga menemui pasien lainnya di usia 30an. Padahal jarang kan sebenarnya biasanyakan 50 tahun, 60 tahun atau 70 tahun. Tapi sekarang tendensi muda, makannya penting edukasi, lakukan skrining. Kita sarankan pemeriksaan payudara mandiri mulai 20 tahun, karena ini," ujar dia.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Teliti Bahan Alternatif Pengobatan Kanker Payudara

3. Sejumlah faktor pendorong kanker payudara

Hati-hati Kanker Payudara Mengintai Anak Muda, Ini Gejalanyailustrasi anggota tubuh dada (IDN Times/Mardya Shakti)

Wong menjabarkan ada beberapa faktor yang menyebabkan kanker payudara ini. Mulai dari risiko yang bisa dihindari, hingga pendorong risiko kanker yang tidak bisa dihindari. Risiko karena wanita memiliki hormon estrogen dan progesteron, sehingga risiko kanker payudara lebih besar dibandingkan pria.

Selain itu, faktor usia. Semakin tua, sel tubuh semakin rusak, kalau tidak diperbaiki bisa jadi sel kanker atau keganasan. "Satu lagi riwayat keluarga ada yang kanker usia muda, hati-hati mungkin ada mutasi genetik, dimana mutasi genetik ini diturunkan dari generasi ke generasi," ungkapnya.
Faktor risiko lainnya yaitu hormon pada wanita yang menstruasi sangat muda dan menopause usia tua. Selama aktif menstruasi, secara hormonal aktif, sehingga risiko lebih tinggi.

"Ada risiko (pendorong) yang bisa dihindari, jangan terlalu makan banyak lemak, terlalu gemuk. Tidak pernah olahraga dan terlalu banyak alkohol. Jika dijaga bisa menurunkan risiko," ungkapnya.

Baca Juga: Novel Therapy, Cara Baru untuk Obati Kanker Rongga Mulut

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya