Geralda Angkat Sumbu Imajiner dalam Karyanya di Jogja Fashion Week

Manfaatkan sisa kain

Intinya Sih...

  • Geralda Almira Pribadi melenggang di Jogja Fashion Week 2024 dengan koleksi sustainable dan berinspirasi dari garis imajiner Yogyakarta.
  • Koleksinya mencoba merepresentasikan lahar Gunung Merapi, ombak laut selatan, dan Panggung Krapyak dalam setiap look.
  • Geralda memanfaatkan sisa-sisa kain sebagai upaya keberlanjutan, menggunakan bahan utama Batik Prada dan memadukannya dengan denim untuk kesan modern.

Yogyakarta, IDN Times - Angkat warisan budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan keberlanjutan, karya Fashion Designer Geralda Almira Pribadi (23) melenggang di Jogja Fashion Week 2024, yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Kamis (22/8/2024)-Minggu (25/8/2024). Ingatan masa kecil tentang batik turut menjadi inspirasi Geralda.

“Saya bawakan koleksi yang saya buat dengan tema sustainable (keberlanjutan), tapi tetap dengan culture,” ungkap Geralda, Minggu (25/8/2024).

1. Representasikan garis imajiner Jogja

Geralda Angkat Sumbu Imajiner dalam Karyanya di Jogja Fashion WeekKarya Geralda Almira Pribadi yang ditampilkan di Jogja Fashion Week, Minggu (25/8/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Geralda menceritakan dalam karya yang ia buat kali ini, dirinya mencoba merepresentasikan garis imajiner Yogyakarta. Diketahui, garis imajiner merupakan poros bentang Laut Selatan, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi. Dikenal juga adanya sumbu nyata yang membentang utara selatan, dalam satu garis lurus adalah jalan yang menghubungkan Tugu Golong Gilig, keraton, dan Panggung Krapyak. Di dalamnya menggambarkan perjalanan siklus hidup manusia berdasarkan konsepsi Sangkan Paraning Dumadi.

“Itu saya coba representasikan dalam setiap koleksi. Misal ada beberapa look yang memiliki lengan bergelombang, yang mempresentasikan lahar Gunung Merapi dan ombak laut selatan. Terus ada yang menampilkan look sebuah box yang melambangkan Panggung Krapyak. Semua itu terkoneksi dan menghubungkan garis tersebut,” kata Geralda.

2. Sejak kecil sudah melihat proses membatik

Geralda Angkat Sumbu Imajiner dalam Karyanya di Jogja Fashion WeekGeralda Almira Pribadi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Perempuan kelahiran Jogja tersebut mengaku ketertarikannya mengangkat warisan budaya Jogja, tidak lepas dari ingatan masa kecilnya. Ia mengaku sejak kecil sudah melihat proses orang membatik.

“Saya dari kecil melihat proses membatik, semua detail dan punya makna sangat mendalam. Semua punya filosofi tersendiri. Makanya saya tertarik memgangkat salah satu filosofi yaitu garus imajiner Jogja,” ucap Geralda.

Baca Juga: 3 Desainer Fesyen Australia Meriahkan Jogja Fashion Week 2024

3. Manfaatkan sisa-sisa kain

Geralda Angkat Sumbu Imajiner dalam Karyanya di Jogja Fashion WeekKarya Geralda Almira Pribadi yang ditampilkan di Jogja Fashion Week, Minggu (25/8/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sebagai upaya memperhatikan keberlanjutan, Geralda juga memanfaatkan sisa-sisa kain. Ia mengungkapkan sisa kain sekecil apapun memiliki nilai. “Pasti ada artinya. Ibaratnya kita sendiri tahu sekarang banyak bangunan bersejarah yang kurang dijaga, tapi bagaimanapun mereka tetap punya nilai historis,” kata Geralda.

Perempuan berusia 23 tahun ini mengatakan karya yang ia buat menggunakan bahan utama Batik Prada. Ia juga coba memadukan dengan denim dan kain lainnya, untuk memberi kesan lebih modern. “Ada 6 koleksi, dalam Raconteur, artinya the great storyteller,” jelas Geralda. 

Baca Juga: Jogja Fashion Week Hadir Kembali, Angkat Tema Fusion Fashion

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya