Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Film Dirty Vote Berujung Pelaporan, Zainal Arifin: Itu Risiko

Dirty Vote Membicarakan Soal KPU (Youtube.com)

Sleman, IDN Times - DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) akan melaporkan sutradara film Dirty Vote, Dandhy Laksono, dan tiga pakar hukum tata negara yang menjadi bintang dalam film tersebut yakni, Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar. Uceng sapaan akrab Zainal Arifin Mochtar menyebut belum mengetahui detail pelaporan itu.

"Saya nggak tahu ya detail pelaporan itu. Belum tahu, karena bacanya di media," ujar Uceng saat Diskusi Film Kecurangan Pemilu, di Auditorium Mandiri Lantai 4, Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (13/2/2024).

1. Belum mengetahui secara detail

Behind the scenes film dokumenter "Dirty Vote" (dok. Istimewa)

Pakar Hukum Tata Negara UGM itu menyebut belum mengetahui pasal apa yang dilaporkan. Termasuk konteks, serta pelanggarannya .

"Saya nggak tahu apakah di Bareskrim. Kalau pelanggaran Undang-Undang Nomor 7 (UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu), itu harusnya bukan di Bareskrim kan, di Bawaslu," kata Uceng.

2. Bagian dari risiko, akan dihadapi

Zainal Arifin Mochtar, pakar hukum tata negara UGM (IDNTimes/Herlambang Jati)

Menanggapi laporan tersebut Uceng menambahkan orang tidak melakukan apapun bisa dilaporkan. Menurutnya pelaporan tersebut juga bagian dari risiko.

"Ya gimana, orang nggak ngapa-ngapain saja juga bisa dilaporkan. Ya dihadapi saja," kata Uceng.

3. Pelaporan FOKSI

Film Dokumenter Dirty Vote. (Dok. Dirty Vote)

Sebelumnya, FOKSI mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk berkonsultasi dengan penyidik pada Senin (12/2/2024). Hari ini, FOKSI akan memasukkan berkas untuk melaporkan Dirty Vote. “Kemarin kami berkonsultasi, hari ini menyerahkan berkas yang kemarin dirasa kurang,” kata Ketua Umum FOKSI, Natsir Sahib, saat dihubungi IDN Times, Selasa (13/2/2024).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us