DLHK DIY Minta Sampah Diselesaikan di Wilayah Masing-Masing

Sampah Kota Jogja yang dibuang di Bantul semoga gak terulang

Intinya Sih...

  • Sampah dari Kota Yogyakarta dibuang ke Bantul, menimbulkan masalah lingkungan
  • Kabupaten/kota di DIY diminta untuk menyelesaikan sampahnya sendiri pasca desentralisasi
  • Pembangunan TPS 3R dan pengosongan depo sampah di Kota Yogyakarta masih dalam proses

Yogyakarta, IDN Times - Beberapa hari terakhir ramai sampah dari Kota Yogyakarta yang dibuang ke lahan pertanian pasir warga di Bantul. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DLHK DIY), Kusno Wibowo, mengingatkan bahwa saat ini telah dilakukan desentralisasi dalam pengelolaan sampah.

Kusno mengingatkan bahwa sampah yang ada di kabupaten/kota dapat diselesaikan masing-masing kabupaten/kota. "Kami hanya imbau semisal timbunan sampah di daerahnya diselesaikan daerah masing-masing, dan gak dialihkan ke daerah lain," kata Kusno, Kamis (4/7/2024).

1. Kabupaten-kota didorong mengelola sendiri sampahnya

DLHK DIY Minta Sampah Diselesaikan di Wilayah Masing-MasingKepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kusno Wibowo. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Kusno mengatakan bahwa saat ini setiap kabupaten/kota di DIY juga tengah menyiapkan pengelolaan sampah mandiri dan yang lebih baik. Seperti halnya pembangunan infrastruktur seperti Tempat Pembangunan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R) untuk mengolah sampah, pasca desentralisasi.

Pembukaan TPA Piyungan beberapa waktu lalu, disebut Kusno juga karena kondisi darurat di Kota Yogyakarta. Pihaknya mendorong agar pemerintah kota/ kabupaten bisa menyelesaikan sampahnya di masing-masing daerah.

2. Pengosongan depo di Kota Jogja terus dilakukan

DLHK DIY Minta Sampah Diselesaikan di Wilayah Masing-MasingKondisi Depo Mandala Krida, Jumat (10/5/2024). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Diketahui juga pengosongan 5 ribu ton sampah di Depo Kota Yogyakarta belum selesai. Kusno juga meminta pengosongan depo terus dilakukan. Pasalnya pada momen liburan seperti belakangan ini, sampah yang dihasilkan dimungkinkan semakin bertambah setiap harinya.

"Sekarang masih proses pengosongan depo besar yang ada di kota. Hari ini masih ada pengangkutan juga ke Piyungan. Diharapkan terus dilakukan secara bertahap, gak bisa dalam satu waktu karena volumenya besar sekali," tambah Kusno.

Baca Juga: Truk DLH Kota Jogja Buang Sampah di Lahan Pasir Bantul, Dalih Pupuk

3. DLH Kota Yogyakarta sebut ada kekeliruan saat mengirim sampah

DLHK DIY Minta Sampah Diselesaikan di Wilayah Masing-MasingTimbunan sampah (Dok.Istimewa)

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Yogyakarta mengklaim adanya kekeliruan sehingga menyebabkan sampah yang diklaim sebagai pupuk organik dikirim ke lahan milik petani di Srigading, Sanden, Bantul. "Ya itu intinya ada miss di lapangan," kata Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan DLH Kota Jogja, Ahmad Haryoko, Rabu (3/7/2024).

Haryoko menuturkan, petugas yang semestinya membawa truk compactor bermuatan bubur sampah organik ke Sanden, justru membawa kendaraan sejenis lainnya yang berisikan muatan bercampur plastik. "Kendaraan yang dibawa ke Bantul itu kan itu compactor, nah compactor kan nggak keliatan dari luar (memuat) apa. Tahunya itu kan bubur sampah seperti yang biasanya dikirim ke sana. Nah kemarin yang dikirim ternyata campur dengan plastik itu, tapi itu sudah terolah, cuma kan berasal dari mesin RDF," jelas Haryoko.

Sementara, muatan yang biasanya diangkut ke Sanden biasanya sudah tersaring mesin gibrig, antara sampah organik dan anorganik. "Mesin gibrig itu sudah memisahkan organik dan anorganik, jadi sudah bersih dari plastik. Cuma, yang kemarin dikirim ke sana itu ada miss di lapangan, ada temen yang bawa ke sana ternyata isinya campur plastik," kata Haryoko.

Baca Juga: DLH Kota Jogja Klaim Truk Tertukar saat Kirim Sampah ke Sanden Bantul

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya