Cegah Kasus Polio, Dinkes DIY Gencarkan Imunisasi dan PHBS

Vaksinasi dan hidup bersih sehat jadi kunci

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai salah satu upaya mencegah polio. Selain itu vaksinasi di wilayah Kabupaten Sleman juga digencarkan.

Diketahui Sleman saat ini tengah melaksanakan Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Putaran pertama Sub-PIN Polio digelar pada 15-20 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19-24 Februari 2024.

"Target 95 persen dalam putaran 1 (waktu 1 minggu). Sudah tercapai 39,3 persen sampai hari kemarin (Selasa 16 Januari 2024)," ujar Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie, Rabu (17/1/2024).

1. Sub-PIN Polio salah satu langkah cegah polio

Cegah Kasus Polio, Dinkes DIY Gencarkan Imunisasi dan PHBSPencegahan Polio (Instagram.com/ayosehat.kemkes)

Pembajun mengatakan pelaksanaan Sub-PIN Polio di Sleman merupakan salah satu langkah mencegah polio yang dilakukan. Selain itu pihaknya juga meningkatkan promosi PHBS di kalangan masyarakat.

Selain itu meningkatkan surveilans kesehatan terutama penemuan NonAFP (non polio acute flacyd paralysis). Pembajun juga menyebut sejauh ini tidak ada kasus polio di DIY. "Tidak ada kasus polio di DIY," ujar Pembajun.

2. Imbau masyarakat hidup bersih dan sehat

Cegah Kasus Polio, Dinkes DIY Gencarkan Imunisasi dan PHBSIlustrasi edukasi kesehatan mengenai PHBS. (IDN Times/Dhana Kencana)

Pembajun mengingatkan kepada masyarakat PHBS menjadi satu hal yang penting. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat juga terus dikampanyekan tidak hanya di Kabupaten Sleman, tapi juga di kabupaten/kota lain di DIY.

"Stop buang air besar sembarangan. Cuci tangan pakai sabun. Pengelolaan sampah (yang baik) khususnya pampers," himbau Pembajun.

Baca Juga: Guru Besar Bidang Kesehatan Anak UGM Ingatkan Bahaya Polio

3. Sleman jadi perhatian setelah Klaten KLB polio

Cegah Kasus Polio, Dinkes DIY Gencarkan Imunisasi dan PHBSIlustrasi petugas sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio saat meneteskan vaksin Polio pada anak. (IDN Times/Cokie Sutrisno).

Diketahui Kabupaten Sleman, menjadi perhatian khusus setelah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang geografisnya berdekatan dengan Sleman ditetapkan KLB Polio oleh Kementrian Kesehatan. 

Dengan kondisi geografis yang berdampingan, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menegaskan bahwa monitoring penyakit ini terus dilakukan pemerintah Sleman agar tidak ditemukan di Bumi Sembada. "Kita terus perhatikan perkembangan penyakit ini. Mau tidak mau, semua siaga dan memastikan imunisasi lanjutan ini dilakukan merata ke seluruh anak-anak di Sleman agar kebal dan tidak menularkan ke orang lain," terang Kustini Sri Purnomo.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan aparat lintas sektor untuk mendukung pelaksanaan Sub-PIN Polio. Putaran pertama Sub-PIN Polio digelar pada 15-20 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19-24 Februari 2024.

Cahya mengatakan, vaksin yang digunakan dalam Sub-PIN nanti adalah nOPV2. Hal ini sesuai dengan virus yang menjangkiti pasien anak dalam kasus di Klaten, yakni virus polio tipe 2. "Dengan pemberian vaksin ini, anak-anak akan kebal terhadap virus polio tipe 2 itu serta tidak bisa menularkan ke orang lain," tambahnya.

Untuk diketahui, pelaksanaan imunisasi akan digelar di posyandu, taman kanak-kanak, dan sekolah dasar. Ini dilakukan di seluruh wilayah Sleman yang terdiri dari 86 desa yang tersebar di 17 kecamatan.

Baca Juga: Usai KLB di Klaten, Sleman Berpotensi Terdampak Penyebaran Polio

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya