BPBD Sleman Pastikan Antisipasi Aktivitas Merapi Setiap Hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Ada indikasi erupsi eksplosif (letusan) satu kali di Gunung Merapi pada Minggu (21/1/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menyebut telah melakukan antisipasi aktivitas Gunung Merapi ini setiap hari.
"Pasti setiap hari kita antisipasi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, Senin (22/1/2024).
1. Antisipasi mulai dari pemantauan
Dijelaskan Makwan antisipasi yang dilakukan berupa pemantauan aktivitas Merapi, kemudian memantau arah angin. "Arah angin kemana, karena itu akan menentukan jatuhnya abu vulkanik akibat letusan," ungkap Makwan.
Makwan mengungkapkan musim penghujan ini juga menjadi perhatian tersendiri bagi BPBD Sleman. "Hujan yang sangat tinggi ini dapat memicu awan panas guguran, bahkan bisa memicu letusan freatik. Nah, letusan freatik itukan eksplosif, jadi naik," ujar Makwan.
2. Potensi hujan abu dan banjir lahar
Makwan melanjutkan letusan tersebut dapat memicu hujan abu. Hujan abu tersebut sangat bergantung arah angin. "Kemarin ke timur arah angin, Boyolali dan Klaten (hujan abu)," ujar Makwan.
Selanjutnya yang perlu diantisipasi menurut Makwan adalah potensi banjir lahar dingin jika terjadi hujan. "Ada material numpuk situ, tambah abu vulkanik. Maka potensi banjir lahar semakin cepat," kata Makwan.
Baca Juga: Gunung Merapi Alami Letusan, BPPTKG: Status Tak Berubah
3. Ancaman banjir lahar dingin masih aman
Makwan mengatakan untuk ancaman banjir lahar dingin, dinilai masih aman, karena palung sungai di lereng Merapi masih cukup dalam. "Mampu menampung puluhan ribu meter kubik material dengan adanya DAM penahan," kata Makwan.
DAM tersebut untuk menahan agar material tidak melintas kemana-mana. "Ditahan, kalau penuh baru turun lagi. Ditahan lagi, ditampung lagi, terus sampai ke bawah," jelas Makwan.
Baca Juga: Sehari, Merapi Keluarkan 178 Kali Guguran, 4 Awan Panas dan 1 Letusan