BPBD DIY Ingatkan Bencana Hidrometeorologi Berpotensi Masih Terjadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) mengingatkan masyarakat tetap siaga dan mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi hingga Februari 2024 mendatang. Seluruh wilayah di DIY dinilai memiliki potensi bencana hidrometeorologi.
BPBD DIY telah mengeluarkan surat siaga darurat bencana hidrometeorologi di kawasan DIY sejak akhir Desember 2023 lalu. "Meminta masyarakat untuk siaga dan waspada mengingat curah hujan di Januari dan Februari ini meningkat. Jadi bukan tanggap darurat ya," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, Selasa (16/1/2024).
1. Curah hujan meningkat bisa picu bencana
Mengingat potensi curah hujan yang meningkat, sejumlah potensi bencana ikutan seperti tanah longsor, banjir, hingga angin kencang perlu diwaspadai. Potensi bencana hidrometeorologi, dinilai Noviar bisa terjadi di seluruh DIY.
"Dasarnya seluruh wilayah memiliki potensi (bencana hidrometeorologi). Siaga darurat ini sebelum terjadi bencana, misalnya mengingatkan masyarakat potensi bencana," ungkap Noviar.
2. Potensi longsor di Kulon Progo dan Gunungkidul
Noviar menjelaskan sejumlah bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di Gunungkidul dan Kulon Progo, misalnya potensi longsor. Kawasan di samping Kulon Progo di sekitar Bukit Menoreh dan kawasan sungai perlu diwaspadai.
"Kemudian di Gunungkidul itu juga potensi di tebing-tebing berpotensi untuk longsor. Untuk potensi puting beliung memang sulit untuk diprediksi," kata Noviar.
Baca Juga: 6 Pasar Tradisional di Jogja yang jadi Surga Kuliner, Bikin Kalap
3. Daerah sekitar sungai perlu menjadi perhatian
Noviar menyebut potensi longsor tersebut juga tidak menutup kemungkinan terjadi di wilayah perkotaan. Seperti halnya di daerah sekitar aliran sungai besar yang melewati wilayah Sleman, kota Jogja, hingga Bantul.
"Kan ada sungai itu. Nah di sepanjang itu berpotensi (longsor). Ada Kali Gajah Wong, Kali Code, Kali Winongo. Itu semuanya berpotensi sepanjang sungai itu adanya longsor," ungkap Noviar.
Baca Juga: Harga Tiket Konser Sum 41 di Jakarta dan Jogja serta Cara Membelinya