BPBD DIY Imbau Warga dan Wisatawan Tak Berenang di Pantai Selatan

Palung pantai jadi perhatian

Intinya Sih...

  • BPBD DIY mengingatkan agar tidak berenang di Pantai Selatan, terutama di Parangtritis
  • Informasi disampaikan baik oleh petugas maupun media sosial, serta pemasangan rambu peringatan
  • Petugas Satlinmas Rescue Istimewa DIY melakukan penjagaan ketat di pos pantau dan imbauan melalui media sosial

Yogyakarta, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) mengingatkan agar warga maupun wisatawan tidak berenang di Kawasan Pantai Selatan. Pihak BPBD DIY juga meminta wisatawan mewaspadai palung yang berada di Pantai Selatan.

Karakteristik Pantai Selatan berbeda dengan kawasan Pantai Utara. Selain mempunyai gelombang tinggi, daerah Pantai Selatan terdapat palung pasir, terutama di Pantai Parangtritis. Alhasil, kecelakaan laut masih kerap terjadi lantaran wisatawan nekat bermain air di pantai, karena mereka tak mengetahui kondisi kawasan Pantai Selatan yang banyak palung.

1. Gelombang pantai dan cuaca tidak menentu

BPBD DIY Imbau Warga dan Wisatawan Tak Berenang di Pantai SelatanIllustrasi Pantai Parangtritis, Yogyakarta (pixabay.com)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, mengatakan pihaknya senantiasa memberikan informasi kepada seluruh wisatawan yang akan berwisata ke Pantai Selatan. Informasi tersebut disampaikan baik secara langsung oleh petugas, maupun tak langsung melalui rambu-rambu peringatan maupun media sosial yang dimiliki. 

"Kami mengimbau wisatawan untuk mematuhi petugas, memperhatikan rambu-rambu yang sudah ditanam di sana, gelombang pantai serta cuaca yang tak menentu. Sekali lagi jangan tertipu dengan kondisi yang tenang di Pantai Selatan. Justru kalau gelombangnya tenang justru di bawahnya ada palung. Kita harus bisa berwisata dengan aman, utamanya memperhatikan keselamatan masing-masing," kata Noviar, Kamis (11/7/2024).

2. Sejumlah rambu peringatan telah dipasang

BPBD DIY Imbau Warga dan Wisatawan Tak Berenang di Pantai SelatanPengunjung berwisata di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Noviar menyampaikan tak hanya harus memperhatikan himbauan para petugas yang berada di sana, pihaknya pun telah memasang rambu-rambu peringatan. Apabila ada palung, pihaknya sebetulnya sudah memancang tiang bendera merah, artinya tidak boleh berenang di area tersebut. Untuk itu, wisatawan dimohon memperhatikan dan mematuhi rambu-rambu yang telah dipasang supaya kejadian kecelakaan laut yang baru-baru ini terjadi hingga menimbulkan korban jiwa tidak dialami wisatawan lainnya.

"Selain memasang bendera merah, kami juga memasang papan-papan peringatan atau larangan. Sebenarnya, kami juga cukup kesulitan akan karakter Pantai Selatan yang disamakan dengan pantai-pantai lain. Belum lagi, pihaknya minim petugas yang tidak bisa menempati setiap meter, seperti kejadian kecelakaan laut kemarin yang jaraknya satu kilometer dari pos pantau," ungkap Noviar.

Baca Juga: 2 Wisatawan Meninggal Terseret Ombak Pantai Parangtritis

3. Adanya ubur-ubur juga jadi perhatian

BPBD DIY Imbau Warga dan Wisatawan Tak Berenang di Pantai SelatanBentuk dan warna ubur-ubur beracun yang menarik anak-anak untuk memegangnya. (IDN Times/Istimewa)

Tak hanya BPBD DIY, Noviar yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY menyatakan melalui Satlinmas Rescue Istimewa DIY senantiasa melakukan penjagaan secara ketat di pos pantau agar para pengunjung tidak terlalu jauh sampai ke tengah pantai. Pos-pos pantau tersebut ditunggu oleh petugas yang bisa langsung melakukan penyelamatan apabila ada kejadian.

Pihaknya juga mengimbau pengunjung melalui media sosial untuk mematuhi arahan petugas. Apalagi saat ini sedang musim ubur-ubur biru yang telah menyengat sekitar 300 korban di Pantai Parangtritis. Ubur-ubur di Pantai Selatan ini berbeda dengan yang umumnya diketahui masyarakat. Ubur-ubur tersebut berbentuk gel berwarna biru dan sebaiknya tidak disentuh karena bisanya dapat menyebabkan rasa panas hingga ke jantung.

"Dengan berbagai potensi dan kondisi pantai Selatan yang beda inilah, maka tolong patuhi semua himbauan yang ada. Sangat penting pula bagaimana masing-masing pengunjung itu menjaga keselamatan diri terlebih dahulu dengan memperhatikan himbauan para petugas dan mematuhi rambu-rambu peringatan yang ada," tandas Noviar.

Khusus pantai Parangtritis dan pantai Depok, sebanyak 69 petugas yang siaga 24 jam selama hari libur sedangkan hari biasa dengan sistem shift karena pengunjung tidak terlalu ramai. Jumlah total pos pantau yaitu 7 pos induk korwil dan 1 kantor operasi dengan 17 pos pantau pembantu. Setiap pos pantau dilengkapi dengan peralatan keselamatan mulai dari jaket pelampung, tali, papan surfing, jet ski, perahu, ambulan serta obat-obatan.

Sesuai SOP yang berlaku setiap pos disiapkan untuk pertolongan pertama sementara tindak lanjut penanganan dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Ada pula pengawasan dari Basarnas, TNI Angkatan Laut dan beberapa relawan.

Baca Juga: Rip Current, Arus Tarik Mematikan yang Ada di Pantai Selatan Jogja

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya