BMKG Beri Peringatan Potensi Gempa Megathrust, Ini Kata BPBD DIY

Kesiapsiagaan masyarakat jadi kunci penting

Intinya Sih...

  • BMKG peringatkan potensi gempa megathrust di Indonesia, termasuk Selat Sunda dan Mentawai-Siberut dengan magnitudo hingga 8,9.
  • Pelatihan evakuasi intensif dan pemasangan tanda-tanda evakuasi di lokasi strategis dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
  • Rumah atau bangunan di DIY belum memenuhi standar tahan gempa karena faktor biaya, teknologi konstruksi, material bangunan, dan desain bangunan yang belum memadai.

Yogyakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu lalu mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gempa megathrust dahsyat dapat mengguncang wilayah Indonesia. Kepala Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY), Noviar Rahmad pun menyebut kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana terus dilakukan.
 
Diketahui sebelumnya Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengkhawatirkan seismic gap di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Seismic gap ini merupakan wilayah di sepanjang batas lempeng aktif yang belum mengalami gempa besar, dalam waktu yang lama.
 
Akumulasi yang ada dapat memicu gempa dengan kekuatan dahsyat. BMKG memperkirakan Megathrust Selat Sunda berpotensi memicu gempa hingga magnitude 8,7. Sedangkan Megathrust Mentawai- Siberut bisa mencapai magnitudo 8,9.

1. Berbagai program untuk meningkatkan kesiapsiagaan

BMKG Beri Peringatan Potensi Gempa Megathrust, Ini Kata BPBD DIYKepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Noviar mengungkapkan pihaknya telah melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman gempa megathrust. Seperti halnya pelatihan evakuasi yang intensif. “Pemasangan tanda-tanda evakuasi di lokasi-lokasi strategis, dan pengembangan konsep Kalurahan Tangguh Bencana di berbagai desa,” ucap Noviar, Selasa (13/8/2024).
 
Noviar menyebut seluruh elemen masyarakat dilibatkan dalam pelatihan evakuasi. Diharapkan dengan begitu, mulai dari anak-anak hingga lansia, yang berada di kawasan pesisir selatan bisa mengetahui apa yang harus dilakukan ketika ada bencana.

2. Hampir semua bangunan di DIY belum tahan gempa

BMKG Beri Peringatan Potensi Gempa Megathrust, Ini Kata BPBD DIYIlustrasi bangunan (Pixabay)

Noviar juga menyoroti rumah atau bangunan yang ada di DIY belum memenuhi standar tahan gempa. Masalah biaya memang menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik bangunan untuk membuat rumah tahan gempa, karena biaya yang mahal.
 
Noviar menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi untuk membangun bangunan tahan gempa, di antaranya teknologi konstruksi. Selain itu juga material bangunan yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik dan tahan guncangan. “Desain bangunan tahan gempa harus memperhitungkan berbagai aspek, seperti beban gempa, jenis tanah, dan kondisi lingkungan sekitar,” kata Noviar.

Noviar mengungkapkan saat ini baru ada bangunan yang benar-benar tahan gempa, yaitu bantuan dari Jerman pada tahun 2006, yang ada di kantor BPBD DIY. “Sejauh ini belum ada bangunan lain di DIY yang bisa dikategorikan benar-benar tahan gempa,” kata dia.

Baca Juga: 3 Kabupaten Tak Turun Hujan Selama 31 hari, BMKG DIY: Awas Kekeringan

3. Kesiapsiagaan masyarakat jadi bagian penting

BMKG Beri Peringatan Potensi Gempa Megathrust, Ini Kata BPBD DIYilustrasi gempa (IDN Times/Esti Suryani)

Noviar mengungkapkan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama menghadapi ancaman gempa megathrust. Sehingga masyarakat tahu, bagaimana menyelamatkan diri, memberikan pertolongan pertama, dan mencari tempat yang aman.
 
Meski menghadapi bencana, Noviar berharap masyarakat tidak panik. Hal tersebut menjadi penting, saat menghadapi bencana. “Masyarakat tetap tenang, namun tetap waspada terhadap potensi bencana,” ungkap Noviar.

Baca Juga: BPBD DIY Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca Antisipasi Kekeringan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya