Bikin Polusi, DLH Sleman Ingatkan Warga agar Tak Bakar Sampah

Khawatirkan berdampak pada lingkungan hingga kesehatan

Sleman, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman mengingatkan warga agar tidak membakar sampah. Dikhawatirkan pembakaran sampah berdampak pada lingkungan hingga kesehatan masyarakat.

Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristiyanti, tidak menampik hingga saat ini masih ada warga yang membakar sampah. "Saya tidak memperbolehkan sampah itu dibakar. Ya iya (masih ada yang bakar sampah). Itu tantangan kita semua untuk menyadarkan mereka," ungkap Epiphana, Selasa (15/8/2023).

1. Tunggu hasil lab, cek kualitas udara

Bikin Polusi, DLH Sleman Ingatkan Warga agar Tak Bakar Sampahilustrasi udara bersih (unsplash.com/Gading Ihsan)

Epiphana mengungkapkan pembakaran sampah sangat mungkin berpengaruh terhadap kualitas udara, meski begitu saat ini dirinya belum bisa mengungkapkan seberapa pengaruhnya saat ini. "Pemeriksaan kualitas udara lewat passive sampler itu baru saja kita lepas, sekarang baru kita uji di lab," kata Epiphana.

Dirinya mengungkapkan dimungkinkan 14 hari ke depan hasil pengujian tersebut baru akan terlihat. "Baru tahu apa memburuk gara-gara bakar sampah, sekarang saya belum bisa bicara," ujarnya.

2. Khawatirkan kebakaran hingga penyakit

Bikin Polusi, DLH Sleman Ingatkan Warga agar Tak Bakar Sampahilustrasi bakar sampah di lahan terbuka (pixabay.com/mikuratv)

Selain masalah kualitas udara, Epiphana mengkhawatirkan pembakaran sampah bisa menimbulkan kebakaran. Ia juga menyebut sudah ada kejadian bakar sampah, yang membuat terjadinya kebakaran gudang.

"Nanti kalau membakar sampah, yang sekarang dibakar itu kan sampah campur, nanti kalau keluar asap, asapnya ke mana-mana nanti kalau dihirup ya jadi sesak. Apalagi orang-orang yang punya penyakit asma," kata Epiphana.

Baca Juga: Gara-gara Manuver Truk, Geomembran TPSS Tamanmartani Sobek

3. Sanksi berupa teguran

Bikin Polusi, DLH Sleman Ingatkan Warga agar Tak Bakar Sampahilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pembakaran sampah yang tercampur juga membuat efek pembakaran tidak sempurna. Jika terjadi pembakaran tidak sempurna akan mengakibatkan gas rumah kaca. "Kalau terlalu banyak di atmosfer itu menyebabkan terjadi pemanasan global," ujarnya.

Epiphana menyebut saat ini jika ada yang melakukan pembakaran sampah, sanksi yang diberikan berupa teguran. "Selama ini kalau kita tahu ada yang membakar kita tegur," kata dia.

Baca Juga: TPST Sindu Mandiri Diresmikan, Sampah Diolah Jadi Pakan Magot 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya