Antisipasi Banjir, BPBD Kota Yogyakarta Cek EWS di Bantaran Sungai

Ada 17 EWS di sejumlah sungai

Yogyakarta, IDN Times - Antisipasi puncak musim hujan di bulan Februari 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta memastikan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) banjir berfungsi. Perbaikan dan koordinasi teknis dilakukan dengan pihak pemasang EWS untuk memastikan alat berfungsi.

Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nor Hakim mengatakan BPBD Kota Yogyakarta akan memastikan semua EWS yang terpasang di bantaran sungai berfungsi. Terutama setelah adanya EWS dengan sistem internet di Sungai Belik yang masih dalam tahap uji coba, sempat mengalami gangguan beberapa waktu lalu.

“Ini jadi evaluasi kami. Kami akan kroscek dengan pihak pemasang (EWS). Ini baru kami pasang dua bulan ini dan masih (masa) pemeliharaan,” kata Aki, Senin (5/2/2024).

1. EWS dipasang dengan teknologi internet

Antisipasi Banjir, BPBD Kota Yogyakarta Cek EWS di Bantaran SungaiSistem EWS menggunakan teknologi internet. (Dok. Istimewa)

Aki menjelaskan EWS yang dipasang di Sungai Belik dikembangkan dengan teknologi internet. Sistem itu bisa diterapkan secara otomatis maupun manual lewat BPBD. Saat sosialisasi sebelum pemasangan EWS, Aki menuturkan masyarakat sekitar menghendaki sistem EWS melalui BPBD dulu. Simulasi sudah dilakukan saat ketinggian air 1-2 meter beberapa menit masuk Sungai Belik di kota, maka EWS akan dibunyikan dan kondisi alat berfungsi.

“Kami pasang  CCTV, kami bisa membunyikan (EWS) itu otomatis dan manual. Kami akan ajak warga rembugan lagi dan kami tawarkan untuk sistem otomatis,” ujarnya.

2. 17 EWS tersebar di beberapa sungai

Antisipasi Banjir, BPBD Kota Yogyakarta Cek EWS di Bantaran SungaiPengecekan EWS di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)

BPBD Kota Yogyakarta memasang EWS di 17 titik yang tersebar di beberapa sungai. Pada Sungai Code terdapat delapan titik, Sungai Winongo empat titik, Sungai Gajah Wong lima titik dan terbaru Sungai Belik satu titik. Aki menyatakan sebagian alat rusak dan sedang dalam perbaikan. Namun ada alat cadangan yang digunakan sehingga EWS di sungai-sungai itu tetap berfungsi.

“Kalau yang kami pasang di Sungai Code, Winongo, Gajah Wong itu manual dengan radio komunikasi. Tapi ini juga tergantung ada pemberitahuan ke kami dari personel di lapangan terkait ketinggian air, lalu kami sampaikan peringatan lewat EWS,” tutur Aki.

Pihaknya berharap peran aktif dari Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang sudah terbentuk terutama di wilayah bantaran sungai untuk memantau kondisi ketinggian air saat hujan.

Dia menambahkan pada November lalu sudah mengadakan simulasi bencana banjir di Sungai Code, Winongo dan Gajah Wong yang melibatkan personel KTB sekitar. Ke depan, sistem EWS yang masih manual akan dimodifikasi ada satu titik otomatis di salah satu sungai. Selama ini daerah paling rawan banjir di Kota Yogyakarta adalah bantaran Sungai Belik.

Baca Juga: Merapi Luncurkan 143 Guguran Lava, Meningkat 3 Kali Lipat    

3. Frekuensi hujan meningkat, talud di Kricak dan Wirobrajan rusak

Antisipasi Banjir, BPBD Kota Yogyakarta Cek EWS di Bantaran SungaiPenjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyampaikan hujan yang terjadi beberapa hari lalu membuat volume air sungai di kota meningkat signifikan. Terutama di Sungai Gajah Wong dan Winongo. Satu talud di Kricak dan wilayah Wirobrajan mengalami longsor. 

“Saya sudah memerintahkan Plt PUPKP untuk melakukan peninjauan. Tidak ada korban jiwa. Tapi ini terus kita pantau kondisi ekstrim akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari ini. Semoga tidak ada korban dan semua terkendali dengan baik,” tandas Singgih. 

Baca Juga: Milk by Artemy, Kedai Susu dan Gelato di Tengah Kota Yogyakarta

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya