Angka Kecelakaan di Indonesia Tiap Tahun Meningkat, Ini Penyebabnya   

Tahun 2023 korban meninggal akibat kecelakaan 12.661 jiwa

Yogyakarta, IDN Times - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mencatat selama semester I tahun 2023, terjadi sebanyak 68.579 kecelakaan. Dari jumlah tersebut korban meninggal dunia 12.661 jiwa. Kecelakaan yang melibatkan bus dan angkutan barang jumlahnya cukup tinggi, yakni 963 kendaraan bus dan 11.292 kendaraan barang.

''Berdasarkan data yang dihimpun Korlantas Polri, selama semester I tahun 2023 terjadi sebanyak 68.579 kecelakaan,'' ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Amirulloh, dalam FGD Strategi Efektif Dalam Upaya Mencegah Kecelakaan Berulang, Selasa (20/2/2024).

1. Penyebab kecelakaan kelelahan pengemudi hingga melanggar lalin

Angka Kecelakaan di Indonesia Tiap Tahun Meningkat, Ini Penyebabnya   FGD Strategi Efektif Dalam Upaya Mencegah Kecelakaan Berulang, Selasa (20/2/2024). (Dok. Istimewa)

Aminulloh mengatakan penyebab terjadinya kecelakaan adalah perilaku pengemudi, seperti melampaui batas kecepatan, ceroboh saat berkendara, lalai mengecek kondisi kendaraan, melanggar aturan lalu lintas, dan kelelahan.

";Ada beberapa langkah yang dapat diambil guna meningkatkan keselamatan dan mencegah kecelakaan, antara lain sosialisasi mengenai kecelakaan dan faktor-faktor penyebabnya kepada masyarakat. Lalu, memperkuat program pelatihan pengemudi dan uji kelayakan pengemudi,'' terangnya. 

2. Perlunya inspeksi harian

Angka Kecelakaan di Indonesia Tiap Tahun Meningkat, Ini Penyebabnya   FGD Strategi Efektif Dalam Upaya Mencegah Kecelakaan Berulang, Selasa (20/2/2024). (Dok. Istimewa)

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Soerjanto Tjahjono mengatakan sekitar 80 persen kecelakaan pada angkutan umum dan barang terjadi akibat kegagalan sistem rem dan kelelahan pengemudi. "Penting bagi setiap pengemudi untuk melakukan inspeksi harian pada kendaraan sebelum dijalankan demi mencegah adanya kebocoran sistem rem. Di samping itu, tempat wisata diharapkan ikut serta menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi untuk menjaga kondisi dan kesehatan," ungkapnya.

Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani menyampaikan pentingnya setiap perusahaan otobus melaksanakan Sistem Manajamen Keselamatan (SMK) sebagai bentuk manajemen risiko kecelakaan. "Perusahaan otobus melaksanakan SMK kemudian Ditjen Hubdat yang mengecek apakah sudah sesuai persyaratannya. Dari sisi pengawasan, tidak hanya dari Uji KIR tetapi juga dilakukan di Terminal, ruas jalan dan UPPKB untuk kendaraan barang," tuturnya.

Baca Juga: Pangkas Dahan Pohon, Warga Bantul Meninggal Tersengat Listrik

3. Angka kecelakaan meningkat setiap tahun

Angka Kecelakaan di Indonesia Tiap Tahun Meningkat, Ini Penyebabnya   FGD Strategi Efektif Dalam Upaya Mencegah Kecelakaan Berulang, Selasa (20/2/2024). (Dok. Istimewa)

Kepala Seksi Jianrek Ditkamsel Korlantas Polri, AKBP Sulaeman memaparkan jumlah kejadian kecelakaan di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2021 sebanyak 103.645 kejadian, tahun 2022 sebanyak 137.851 kejadian, dan di tahun 2023 sebanyak 152.008 kejadian. "Adapun sekitar 82 persen korban kecelakaan adalah laki-laki yang merupakan kepala keluarga. Sehingga bisa berpotensi pada peningkatan angka kemiskinan," katanya.

Kasubdit Manajemen Keselamatan Ditjen Hubdat, Joko Kusnanto mengungkapkan kecelakaan berulang yang terjadi pada kurun waktu November 2023 - Januari 2024 dengan melibatkan angkutan umum penumpang dan barang perlu menjadi perhatian bersama. "Pada kegiatan ini dibahas topik-topik strategis seperti Kendaraan yang Berkeselamatan, Pengawasan Pengawasan, Pengendalian dan Perizinan Angkutan Umum dan Barang, Penyebab Kecelakaan, Penegakkan Hukum, serta Perlindungan Dasar Terhadap Risiko Kecelakaan," pungkasnya.

Baca Juga: Rans Nusantara Bermarkas di Yogyakarta, Pemain Asing Merasa Betah

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya