Aktivitas Merapi Masih Tinggi, Awan Panas Guguran Terjadi 8 Kali

Peningkatan suplai magma sejak dua minggu terakhir

Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat aktivitas erupsi Gunung Merapi masih tinggi. Pada periode sepekan terakhir guguran lava teramati terjadi hingga ratusan kali.

"Aktivitas erupsi saat ini terhitung masih tinggi. Pada periode tujuh hari ini guguran lava teramati sebanyak 114 kali ke arah hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter, dan satu kali ke arah hulu Kali Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter. Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak dua kali dengan intensitas kecil hingga sedang," ujar Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Senin (4/3/2024).

1. Peningkatan suplai magma terjadi sejak 2 minggu terakhir

Aktivitas Merapi Masih Tinggi, Awan Panas Guguran Terjadi 8 KaliAwan Panas Guguran Gunung Merapi. (Dok. Istimewa)

Agus menyebut indikasi peningkatan suplai magma terjadi sejak dua minggu terakhir ditunjukkan data seismisitas dan deformasi. Gempa vulkanik dangkal (VTB) tercatat 10 kejadian per hari, gempa Multifase (MP) 41 kejadian per hari, dan gempa guguran sebanyak 70 kejadian per hari. Sedangkan laju deformasi EDM RB2 sebesar 1 cm per hari.

"Pada tanggal 23 - 27 Februari 2024, update peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi disampaikan kepada Kepala Pelaksana BPBD Lingkar Gunung Merapi. Penyampaian tersebut seiring dengan peningkatan kejadian gempa-gempa dangkal dan deformasi yang mengindikasikan peningkatan suplai magma yang dapat memicu meningkatnya intensitas erupsi di dalam daerah bahaya yang telah ditetapkan," ujar Agus.

2. Hujan guyur Merapi sebelum terjadi awan panas guguran

Aktivitas Merapi Masih Tinggi, Awan Panas Guguran Terjadi 8 KaliAwan Panas Guguran Gunung Merapi. (Dok. Istimewa)

Agus menjelaskan aktivitas Gunung Merapi hari ini, sempat terjadi hujan di sekitar puncak dan lereng Gunung Merapi pada sektor Selatan-Barat Daya pada pukul 13.41 WIB. Stasiun Jurangjero yang berada di sisi Barat Daya merekam hujan hingga pukul 15.18 WIB dengan intensitas curah hujan  23 mm per jam dan total curah hujan 37,56 mm.

"Pukul 14.26 WIB, informasi kejadian hujan dan kewaspadaan terhadap lahar dan awan panas guguran disampaikan kepada masyarakat dan stakeholder melalui media sosial dan group WhatsApp," jelas Agus.

Baca Juga: Syahdunya Bunker Kaliadem, Wisata di Kaki Gunung Merapi 

3. Terjadi 6 kali awan panas guguran

Aktivitas Merapi Masih Tinggi, Awan Panas Guguran Terjadi 8 KaliAwan Panas Guguran Gunung Merapi. (Dok. Istimewa)

Agus menyebut awan panas guguran terjadi pada pukul 16.03 WIB yang terkam di seismogram dengan amplitudo max 45 mm, durasi 258 detik. Estimasi jarak luncur maksimal 2.600 meter ke Barat Daya (hulu Sungai Bebeng dan Krasak). Pada saat kejadian, arah angin ke Timur Laut - Timur.

"Pukul 16.18 WIB mulai terekam rentetan awan panas guguran sebanyak enam kali yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 41-48 mm, durasi 115,44-232,48 detik, dan estimasi jarak luncur maksimal 2.400 m ke arah Barat Daya (hulu Sungai Bebeng dan Krasak). Arah angin pada saat kejadian bertiup ke Timur Laut - Timur," ujar Agus.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Ke-8 Kalinya Senin Petang

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya