87 Orang Suspek Antraks di Gunungkidul Bakal Diperiksa Lagi

Memastikan apakah positif antraks atau tidak

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) menyebut akan ada pemeriksaan lanjutan terhadap 87 orang seropositif antraks di Gunungkidul, besok Jumat (7/7/2023). Pemeriksaan untuk memastikan puluhan orang positif antraks atau tidak.

Langkah ini diambil buntut adanya satu warga Dukuh Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu yang meninggal akibat antraks. Warga diketahui memakan daging sapi berpenyakit yang telah mati.

1. 87 orang dinyatakan suspek

87 Orang Suspek Antraks di Gunungkidul Bakal Diperiksa LagiDinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH)

Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie menjelaskan awalnya telah dilakukan pemeriksaan epidemiologi pada 143 orang. Kemudian setelah dilist, dicek dan diambil sampel darahnya atau serosurvey ada 125 orang.

"Dari 125 sampel tadi, kemudian 87 orang terdeteksi seropositif. Nah 87 bisa disebut suspek," ujar Pembajun di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY (DPKP DIY), Kamis (6/7/2023).

2. 87 orang akan menjalani pemeriksaan kedua

87 Orang Suspek Antraks di Gunungkidul Bakal Diperiksa LagiDinas Kesehatan Gunungkidul melakukan pemeriksaan warga yang mengalami gejala mengarah ke antraks.(doc.Dinkes Gunungkidul)

Entromolog Kesehatan Dinkes DIY, Rega Darmawan menambahkan 87 orang yang suspek telah dilakukan serosurvey satu kali, dan dinyatakan seropositif. Mereka akan menjalani pemeriksaan kedua esok hari, atau 10 hari setelah pemeriksaan pertama.

"Dapat dikatakan positif antraks ketika sudah dilakukan dua kali pemeriksaan, dan itu dua-duanya seropositif. Istilahnya ada kenaikan konstrasi bakteri antraks di pasien," jelas Rega.

Baca Juga: Cegah Antraks, Dinas Pertanian Isolasi Ternak Dusun Jati Gunungkidul

3. Antraks pernapasan dan pencernaan harus diopname

87 Orang Suspek Antraks di Gunungkidul Bakal Diperiksa LagiIlustrasi penularan antraks (WHO, 2008)

Rega menjelaskan untuk penanganan pasien positif antraks pernapasan dan pencernaan dilakukan tindakan opname atau dirujuk ke rumah sakit. Jika pada kulit biasanya tidak dirujuk ke rumah sakit.

"Kalau yang kulit biasanya tidak sampai diopname atau dirujuk ke RS. Cukup dengan minum antibiotik. Besok kita juga menghadirkan dokter, diperiksa sekalian apakah ada gejala atau tidak," ungkap Rega.

Baca Juga: 3 Penyebab Penularan Antraks, Tak Menular Antar Manusia   

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya