Hari Jadi Kabupaten Bantul Ke-188, Ini Pesan Sri Sultan HB X

20 Jul 2019, 20:48 WIB

IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Puncak peringatan HUT Kabupaten Bantul ke-188 yang berlangsung di Lapangan Trirenggo, Kabupaten Bantul, Sabtu (20/7) berlangsung meriah.

Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi inspektur upacara yang turut dihadiri Bupati Bantul Suharsono, Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bantul, serta perwakilan masyarakat dari 17 kecamatan yang menampilkan kesenian khas masing-masing kecamatan.

1. Ingin mewujudkan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Pantai Parangtritis-Samas-Gumuk Pasir

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. IDN Times/Nindias Khalika

Dalam sambutannya, Raja Kraton Yogyakarta itu mengatakan peringatan HUT Bantul ke-188 sudah tepat dengan mengambil tema semangat makaryo mbangun deso untuk mewujudkan masyarakat Bantul yang bersih, sehat, cerdas dan sejahtera.

"Tema bersih, sehat, cerdas dan sejahtera baru saja menjadi sarasehan selain untuk makarya mbangun deso juga jadi keinginan Pemda DIY untuk mewujudkan kawasan ekonomi khusus pariwisata di kawasan Parangtritis-Samas-Gumuk Pasir," ujarnya.

2. Pemda DIY minta persetujuan Pemkab Bantul untuk mewujudkan KEK Parawisata‎

Perayaan HUT Kabupaten Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Berdasarkan UU No 39 Tahun 2009 dan PP No 2 Tahun 2011 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), untuk mewujudkan KEK tersebut, Pemda DIY perlu mendapatkan izin dari Pemkab Bantul sebelum dimulainya kajian dan penetapan Dewan Nasional KEK.

"Masalah ini saya minta dengan sangat supaya izin dari Pemda Bantul dipercepat untuk mendukung Dewan Nasional KEK. Persis seperti perintah dari Presiden RI yang masuk dalam bagian penting dari visi Indonesia untuk segera menerbitkan izin operasional KEK industri kreatif kabupaten Bantul di Piyungan," ungkapnya.

3. Minta residu Pilpres 2019 segera diakhiri‎

Default Image IDN

Dalam pidatonya, Sri Sultan juga mengatakan masih ada residu yang ditinggalkan oleh Pipres 2019. Mulai dari adanya kerenggangan dalam kehidupan bermasyarakat, bahkan hingga memutuskan hubungan kekeluargaan karena beda pilihan. Untuk itu masyarakat Bantul harus waspada dan jangan terbawa hawa nafsu.

"Saya minta pemerintah Kabupaten Bantul ketika semboyannya makaryo mbangun deso maka yang dibangun adalah seluruh masyarakat. Maka bisa mewujudkan masyarakat bersih, sehat, cerdas dan sejahtera," katanya.‎