Harga Jatuh, Petani di Bantul Biarkan Cabai Membusuk di Tanaman

- Petani cabai di Bantul membiarkan tanaman cabai membusuk karena harga turun drastis, hanya Rp4 ribu per kilogram.
- Harga cabai merah besar turun saat panen melimpah, tidak sebanding dengan biaya tenaga kerja untuk memetiknya.
- Petani berencana beralih menanam bawang merah yang dianggap lebih menguntungkan daripada cabai.
Bantul, IDN Times - Para petani cabai merah besar jenis imperial di lahan pasir Kabupaten Bantul memilih membiarkan tanaman cabainya membusuk daripada memanennya untuk dijual. Keputusan ini diambil karena harga cabai yang anjlok, hanya mencapai Rp4 ribu per kilogram, tidak sebanding dengan biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk memetiknya.
1. Sejak awal November harga cabai merah besar hanya laku Rp4 ribu per kilogram

Rujito, salah satu petani cabai merah besar imperial di lahan pasir Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, mengungkapkan bahwa sejak awal November, harga cabai merah besar turun drastis dari Rp8 ribu menjadi hanya Rp4 ribu per kilogram.
"Saya tidak tahu penyebab harga cabai turun. Yang jelas harga dari pedagang atau tempat pelelangan cabai juga terjun bebas," ujarnya, Rabu (6/11/2024).
Rujito menambahkan, penurunan harga justru terjadi saat panen melimpah, di mana ini adalah masa petik ketujuh atau kedelapan, yang biasanya menghasilkan cabai dalam jumlah besar.
"Saat sedang petik cabai ketujuh dan kedelapan saatnya paling banyak namun harganya jatuh. Biaya petik cabai tak sebanding dengan harga jual cabai," ucapnya.
2. Biarkan cabai membusuk di tanaman

Rujito, mengaku pasrah melihat cabai merah besar yang sudah siap panen membusuk di pohon karena tak sanggup lagi membayar tenaga petik. Saat ini, ia hanya memetik cabai semampunya dengan bantuan keluarga tanpa harus mengeluarkan upah.
"Saya biarin saja cabai siap panen membusuk di tanaman dari pada malah merugi," ujarnya. "Cabai dijual untuk beli gula atau teh saja. Semampunya saja," tambah dia.
Lebih lanjut, Rujito berencana mengganti tanaman cabai dengan bawang merah yang dianggap lebih menguntungkan saat panen, terutama di musim penghujan.
"Harga bawang merah saat musim penghujan harga justru lebih bagus. Seharusnya harga cabai saat musim penghujan juga bagus namun kenapa justru semakin terpuruk," ucapnya.
3. Panen cabai ratusan kilogram namun tak dapat uang

Petani cabai lahan pasir lainnya, Sancoko, menyebutkan bahwa ratusan hektar lahan pasir di wilayahnya kini mengalami kerugian akibat harga cabai merah besar yang terus anjlok. "Hampir semua petani cabai rugi, panen ratusan kilogram tapi uangnya tidak ada," ucapnya.
Harga cabai merah besar jenis imperial yang kini hanya Rp4 ribu per kilogram ini merupakan yang terendah yang pernah dialami selama musim panen. Biasanya, harga terendah cabai di masa panen berkisar di Rp10 ribu per kilogram.
"Saya tidak tahu penyebab harga cabai terpuruk. Apakah ada pasokan cabai luar Jawa masuk pulau Jawa atau adanya panen raya cabai ataukah pabrik yang mengolah sambal belum membuka pembelian cabai karena stok masih melimpah," tandasnya.