Prosesi ijab kabul Dhaup Ageng Pura Pakualaman (Dokumentasi Tim Dhaup Ageng Pakualaman 2024)
Pengantin laki-laki dan pengantin perempuan saat ijab kabul mengenakan batik motif Indra Widagda ‘Indra yang pandai’. Ini merupakan motif pertama yang dibuat berdasarkan iluminasi Bathara Indra dalam naskah Sěstradisuhul dan Sěstra Agěng Adidarma.
Diketahui 'Widagda’ artinya pandai, Bathara Indra sangat memperhatikan pendidikan, dan sebagai pemimpin selalu berusaha mencerdaskan mereka yang dipimpin. Motif ini menginspirasi penciptaan ragam batik Indra Widagda yang menjadi tema kain batik di Dhaup Ageng kali ini.
Sedangkan, busana yang dikenakan saat Panggih mengenakan dodot atau kampuh batik motif Indra Widagda Wariga Adi, dipadukan motif Semen Kidang yang mengandung harapan agar ajaran yang telah diperoleh dari orangtua dan para sesepuh dapat dijadikan pegangan hidup, sehingga mereka mampu berkelana dengan tangkas di belantara kehidupan.
Saat acara resepsi yang dihadiri 1.500 tamu, disuguhi dua beksan tari, yakni Bedhaya Sidamukti dan Bedhaya Kakung Indrawidagda. Acara diakhiri dengan Tampa Kaya atau Kacar-Kucur serta Dhahar Klimah.