Hadir Dhaup Ageng Putra Paku Alam X, Ini Harapan Anies Baswedan

Yogyakarta, IDN Times - Calon Presiden Anies Baswedan hadir saat resepsi pernikahan putra bungsu Adipati Pakualaman KGPAA Paku Alam X, di Pura Pakualaman, Rabu (10/1/2024). Anies mengharapkan kedua mempelai BPH Kusumo Kuntonegoro dan Laily Annisa Kusumastuti tetap melestarikan tradisi.
"Jadi kami menyampaikan selamat atas pernikahan Mas Bismo dan Mbak Laily, ini pernikahan agung yang mencerminkan tingginya nilai budaya jawa yang ada di dalam seluruh rangkaian prosesi pernikahan hingga resepsi tadi," ungkap Anies.
1. Anies mengaku terhormat datang ke Dhaup Ageng
Anies menyebut merasakan luhurnya adat budaya, dan tradisi yang harus dijaga. Dia mengaku senang dapat hadir dalam prosesi Dhaup Ageng Pura Pakualaman ini.
"Kami semua merasakan luhurnya adat budaya dan ini satu tradisi yang harus dijaga, dikembangkan, karena itu tadi saya sampaikan kepada Bapak Paku Alam X dan keluarga, dan kedua mempelai. Sebuah kehormatan bagi kami semua bisa ikut hadir menyakiskan dan memberikan doa restu secara langsung," kata Anies.
2. Berharap mempelai menjaga dan mengembangkan tradisi
Anies berharap kedua mempelai bisa menjadi keluarga bahagia, yang selalu mendapatkan keberkahan Allah. Selain itu menjadi keluarga yang bisa menjaga tradisi luhur.
"Juga (menjadi) keluarga yang akan terus menjaga dan mengembangkan tradisi luhur yang hari ini kita sama-sama rasakan, kita sama saksikan. Jadi ini sebuah peristiwa bukan saja bagi dua pribadi Mas Bismo dan Mbak Laily, tapi juga sebuah peristiwa kebudayaan yang sarat dengan nilai-nilai yang amat luhur," ungkapnya.
3. Prosesi dan busana yang dikenakan pengantin saat Dhaup Ageng
Pengantin laki-laki dan pengantin perempuan saat ijab kabul mengenakan batik motif Indra Widagda ‘Indra yang pandai’. Ini merupakan motif pertama yang dibuat berdasarkan iluminasi Bathara Indra dalam naskah Sěstradisuhul dan Sěstra Agěng Adidarma.
Diketahui 'Widagda’ artinya pandai, Bathara Indra sangat memperhatikan pendidikan, dan sebagai pemimpin selalu berusaha mencerdaskan mereka yang dipimpin. Motif ini menginspirasi penciptaan ragam batik Indra Widagda yang menjadi tema kain batik di Dhaup Ageng kali ini.
Sedangkan, busana yang dikenakan saat Panggih mengenakan dodot atau kampuh batik motif Indra Widagda Wariga Adi, dipadukan motif Semen Kidang yang mengandung harapan agar ajaran yang telah diperoleh dari orangtua dan para sesepuh dapat dijadikan pegangan hidup, sehingga mereka mampu berkelana dengan tangkas di belantara kehidupan.
Saat acara resepsi yang dihadiri 1.500 tamu, disuguhi dua beksan tari, yakni Bedhaya Sidamukti dan Bedhaya Kakung Indrawidagda. Acara diakhiri dengan Tampa Kaya atau Kacar-Kucur serta Dhahar Klimah.