Sleman, IDN Times – Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Kiai Haji Mustofa Bisri mengaku merasakan keresahan luar biasa. Hal itu dirasakannya usai membaca berita tentang ajaran pembina Pramuka asal Gunungkidul yang mengajari yel-yel berbau intoleran saat latihan Pramuka kepada murid-murid SD Timuran, Yogyakarta pada 10 Januari 2020 lalu.
Yel-yel itu menyebut “Islam yes, kafir no”. Meskipun pembina Pramuka itu sudah meminta maaf, menurut Gus Mus tindakan guru tersebut tidak bisa dibenarkan.
“Wong mendem (mabuk) kok kayak gitu. Mencekoki anak-anak. Itu merusak!” kata Gus Mus panggilan akrabnya saat menyampaikan dalam Dialog Kebangsaan bertema Merawat Persatuan Menghargai Keberagaman” di Auditorium Kahar Muzakir Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII), Sleman, Selasa (14/1).