Sleman, IDN Times - Revolusi Industri 4.0 yang diusulkan Jerman tahun 2011 melalui transformasi digital, Internet of Things (IoT), dan blockchain mengakibatkan tumbuhnya sistem masyarakat baru. Masyarakat ini memanfaatkan sistem cerdas berbasis artificial intelligence (AI) dan IoT untuk menyejahterakan kehidupan melalui Society 5.0.
Prof. Dr. Heri Retnawati, Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjelaskan, hal yang menjadi isu utama dari Society 5.0 yaitu pemanfaatan data yang disajikan dengan penggunaan teknologi seperti IoT, big data, dan AI dengan menggunakan prinsip inklusi, berkesinambungan, berpusat pada manusia, dan inovasi.
Ada kompetensi-kompetensi tertentu yang harus dimiliki siswa di era Society 5.0. Kompetisi tersebut meliputi kreativitas dan pemecahan masalah, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi serta mampu mengatasi berbagai kesulitan dan berdaya saing.