Sleman, IDN Times - Kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Guru Besar Departemen Manajemen FEB UGM, Prof. Agus Sartono berpendapat keracunan terjadi karena rantai distribusi MBG terlalu panjang.
Agus berpendapat belajar dari praktik di negara maju, program MBG bisa dilaksanakan melalui kantin sekolah. Metode ini, disebutnya, lebih baik dibanding cara atau sistem yang diterapkan di Indonesia saat ini.
Melalui kantin sekolah maka makanan akan tersaji fresh, dan menghindari makanan basi. Dengan skala relatif kecil dan lebih terkontrol mestinya cara seperti ini bisa dilakukan di Indonesia. “Sekolah bersama komite sekolah saya kira mampu mengelola ini dengan baik,” urainya.