Pemecahan rekor gunungan oleh-oleh setinggi 11 meter. (Dok. Istimewa)
Sekda DIY, Beny Suharsono memberikan apresiasi atas pertumbuhan ekonomi yang disumbangkan oleh UMKM, terutama di Malioboro Pemecahan rekor ini merupakan bukti semangat para pelaku UMKM untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas pencapaian Rekor Muri untuk Gunungan Oleh-Oleh Khas Jogja Tertinggi dan Terbanyak Melibatkan 3 ribu UKM DIY yang telah kita raih bersama. Ini merupakan bukti dari tekad, kerja kolaboratif, dan cita-cita besar kita semua," kata Beny.
Saat ini Teras Malioboro, menjadi ikon baru dan pusat ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta dan menjadi rumah bagi pedagang yang dulu berjualan di sepanjang jalan legendaris Malioboro. Transformasi ini bukan sekadar perubahan fisik. Namun lebih kepada evolusi ruang kreatif yang menyediakan peluang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
"Festival ini adalah apresiasi kepada tenant Teras Malioboro, yang mampu menunjukkan perkembangannya pada aspek SDM, Pemasaran dan Legalitasnya. Kami berharap ini bisa memicu tenant yang lain untuk berkembang dan naik kelas," kata Beny.
Beny berharap, Teras Malioboro terus berkembang menjadi pusat ekonomi kreatif yang kuat dan inklusif. Setiap elemen, dari pedagang fashion, aksesoris, kuliner, jasa pendukung, petugas keamanan, hingga pengunjung, dapat tumbuh bersama, menciptakan sinergi yang positif untuk kemajuan bersama.