Bantul, IDN Times - Penambangan pasir di Sungai Progo berhenti pascajebolnya groundsill Sungai Progo di Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul. Sejumlah pihak menuding penambangan pasir di Sungai Progo menjadi pemicu jebolnya groundsill.
Groundsill Sungai Progo Jebol, Penambang Pasir Tak Berani Menambang

Intinya sih...
- Penambangan pasir di Sungai Progo berhenti setelah jebolnya groundsill, menimbulkan dampak pada 98 kelompok penambang rakyat.
- Ketua Kelompok Penambangan Progo (KPP) menyatakan bahwa penambangan pasir menggunakan mesin sedot berhenti total setelah dikeluarkannya larangan Pergub DIY nomor 84 Tahun 2025.
- Menteri PU Dody Hanggodo meninjau Dam Sungai Progo yang jebol, menyatakan perlunya koordinasi untuk pelarangan penambangan pasir demi mengendalikan dampak lingkungan di Kali Progo.
1. Tidak ada yang berani menambang pasir
Ketua Kelompok Penambangan Progo (KPP), Yunianto mengatakan, satu hari pascajebolnya groundsill Sungai Progo seluruh kegiatan penambangan pasir yang menggunakan mesin alat sedot berhenti total. Tidak ada yang berani melakukan penambangan pasir meski memiliki Izin Penambangan Rakyat atau IPR.
"Jadi sejak akhir bulan Januari 2025 yang lalu sampai hari ini tidak ada satupun penambang pasir rakyat yang berani beroperasi. Kami dianggap sebagai kambing hitam atas jebolnya groundsill Sungai Progo," ujarnya, Kamis (13/3/2025).
2. Ada 98 kelompok penambang rakyat
Menurut Yunianto, terdapat 98 kelompok penambang rakyat yang masing-masing anggota sekitar lima orang yang sampai hari ini menganggur akibat terhentinya penambangan. Apalagi setelah keluarnya Pergub DIY nomor 84 Tahun 2025 yang melarang penambangan rakyat menggunakan mesin sedot dan hanya diperbolehkan dengan alat tradisional.
"Dari 98 kelompok penambang pasir rakyat yang masuk anggota Kelompok Penambangan Progo yang memiliki IPR sekitar 32 kelompok. Namun dengan adanya Pergub DIY tersebut semuanya 'tiarap' tidak ada yang berani nambang pasir," ungkapnya.
3. Menteri PU minta adanya penertiban
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo meninjau Dam Sungai Progo di Srandakan, Bantul yang jebol pada Minggu (26/1/2025). Dody menyatakan derasnya aliran sungai dan penambangan pasir menjadi pemicu jebolnya tanggul.
"Kami lagi mengkaji mungkin perlu penambangan itu rakyat saja tidak boleh pengusaha besar," ungkapnya.
Langkah itu perlu diterapkan agar dampak lingkungan di Kali Progo bisa terkendali. Tidak seperti sekarang ini karena aktivitas penambangan pasir berlebihan mengakibatkan kerusakan masif di sekitara Kali Progo.
Penambangan pasir di wilayah hilir mengakibatkan airnya makin deras ketika turun dari hilir. "Harus ditertibkan lah di satu sisi memang butuh pasir," ungkapnya.
Oleh karena itu, akan dilakukan koordinasi dengan instansi terkait di DIY untuk pelarangan penambangan pasir.