Menurut Gibran, untuk mengejar target pemerintah diperlukan peran mekanisasi pertanian. Sentuhan teknologi dibutuhkan demi menunjang produktivitas di kalangan tani.
"Ini menjadi PR bersama, untuk peningkatan produksi tentu kita tidak bisa lepas dari mekanisasi, alat-alat modern," katanya.
Gibran pun sempat mengecek teknologi bercocok tanam berupa pesawat nirawak untuk membantu indentifikasi unsur hara pada tanah dengan bantuan AI, serta satu unit lainnya membantu proses pemupukan secara otomatis dan lebih presisi. Dua perangkat itu bernama Drone Precicane dan Drone Agriculture yang bisa digunakan untuk pertanian tebu. Gibran pun mendorong agar inovasi seperti ini dikembangkan, dengan cara menggandeng akademisi hingga generasi muda.
"Jika kita ada di lapangan, saya dan pak menteri (Amran) itu pasti yang diminta petani itu alat-alat. Kemarin waktu di Ngawi banyak yang request combine harvester. Sedikit mahal tapi harus kita sediakan agar produksi terus meningkat," ujar Gibran.